Resahkan Masyarakat, DPR Minta Begal Gas LPG Subsidi Ditindak Tegas

[INTRO]

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung meninju langsung lapangan terkait keberadaan gas elpiji 3 Kg atau elpiji melon. Dia menegaskan pasokan LPG di Sumatera Utara, khususnya Medan dalam kondisi aman.

Meski sempat terjadi kelangkaan pada beberapa waktu lalu, namun menurutnya kondisi tersebut sudah mulai teratasi.

"Sudah mulai diatasi pada Kamis sore dan Jumat (27 dan 28 Juli 2023). Saya apresiasi langkah cepat Pertamina (mengatasi kelangkaan)," kata Martin melalui keterangan tertulis, Senin (31/07/2023).

Baca juga : Respons Demokrat soal Golkar-PAN Mulai Minta Jatah Menteri ke Prabowo

Martin menegaskan perlu edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying saat peak season. Seperti saat terjadi kelangkaan gas melon pun terjadi setelah Idul Adha beberapa waktu lalu.

"Kalau perlu melibatkan para pelaku sosial media untuk aktif edukasi dan social control," lanjutnya.

Baca juga : Medsos `Om Albert` Lapor Polisi Usai Viral Kenapa?

Di samping itu, Martin juga mendorong agar para begal elpiji subsidi ditindak tegas. Begal tersebut, menurutnya, adalah orang-orang yang mengoplos gas elpiji subsidi.

"Untuk itu, Komisi VI DPR RI mendukung Pertamina untuk mengambil langkah tegas bersama penegak hukum," jelasnya.

Baca juga : AHY Kurang Pantas Jadi Menhan Meski Sempat Berkarir di Militer

Dia pun menyarankan agar Pertamina terus menyempurnakan sistem elektronik untuk supply gas Elpiji, yakni dari Pertamina, SPBE, agen, dan pangkalan. Dengan begitu Pertamina dapat memantau stok dan segera mengisi apabila terjadi kekurangan pasokan.

"Sistem elektronik ini kemudian dilanjutkan untuk pembelian gas elpiji subsidi oleh para penerima yang berhak dan telah terdaftar," kata Martin.

Selain itu, Martin juga meminta agar keberadaan Pangkalan sebagai lini akhir pembelian ditambah. "Pangkalan-pangkalan kecil harus diperbanyak sehingga seluruh lini penjualan masuk ke dalam sistem," tutupnya.