Heboh Dosen UNS Jepit Istri di Pintu Kampus Usai Cekcok Rumah Tangga

Solo, Jawa Tengah, law-justice.co - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Solo angkat bicara terkait kasus viral kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh oknum dosen UNS terhadap istrinya.

Diketahui, dosen di Universitas Sebelas Maret (UNS) berinisial BW, diduga melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya.

Baca juga : Buntut Dugaan KDRT & Selingkuh, Lettu Malik Agam Ditahan Kodam Udayana

Dosen UNS itu diduga menjempit istrinya dengan pintu saat berada di kampus.

Kasus ini kemudian dibongkar oleh sang anak, yang tak tega melihat ibunya mendapat perlakukan kejam dari ayahnya.

Baca juga : Polisi Akan Usut Kasus KDRT Viral @sharonmilan di Banyuwangi

Menurut polisi, kasus ini memang sempat dilaporkan di Polres Solo.


Kendati demikian, terduga pelaku BW yang merupakan dosen PGPAUD UNS itu akhirnya batal dipanggil untuk diperiksa.

Baca juga : Polisi Tetapkan ASN BNN Jadi Tersangka KDRT, Videonya Viral di Medsos


Hal itu diungkap oleh Kapolresta Solo melalui Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Agus Sunandar.

Sebelum laporan dugaan KDRT dicabut oleh pelapor yang juga korban, Agus mengatakan pihaknya sempat akan memanggil dosen PGPAUD UNS yang dimaksud.

Namun surat pemanggilan urung dikirim, lantaran permintaan dari pihak pelapor yang merupakan istri dosen tersebut.

"Sudah dibuat dan nggak boleh dikirim. Tidak boleh (sama) pelapor (istri dosen PGPAUD UNS)," ungkap Kompol Agus Sunandar saat dihubungi TribunSolo.com via pesan singkat, Kamis (25/5/2023).

UNS Mulai Lakukan Investigasi

Pihak Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengambil langkah untuk melakukan investigasi terkait dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh oknum dosennya.

Hal itu dilakukan pihak UNS usai menerima laporan terkait dugaan KDRT melalui media sosial, seperti yang telah viral di Twitter baru-baru ini.

Saat dihubungi TribunSolo.com via pesan singkat, Kepala Humas UNS Deddy Whinata Kardiyanto membenarkan terkait informasi dugaan KDRT yang dilakukan oleh oknum dosen.

"Informasi itu sudah kami terima melalui medsos," terang Deddy melalui pesan singkat, Kamis (25/5/2023) pagi.

Deddy menambahkan kini pihak UNS mengambil langkah usai mendapat laporan terkait dugaan KDRT tersebut.

Langkah yang diambil adalah dengan melakukan proses investigasi.

"Hari ini akan dilakukan investigasi," tambah Deddy.

Tidak hanya itu saja, Deddy menegaskan bahwa pihak UNS juga akan menggali informasi terkait kabar tersebut dari sejumlah pihak.

Proses investigasi akan dipimpin oleh Wakil Dekan II FKIP UNS bersama timnya.

"Juga menggali informasi di Kampus Kleco oleh pimpinan WD II FKIP bersama timnya," tutup Deddy.

Mengutip TribunSolo, Wakil Rektor I Ahmad Yunus, belum mengetahui perihal kasus ini.

"Saya belum tahu, mas..." tulis Ahmad Yunus lewat pesan WhatsApp, Kamis (25/5/2023).

Ditanya lebih lanjut, ia tidak lagi membalas pesan WA 

Kronologis Kejadian

Pemilik akun Twitter Dini Dyana, diduga anak dari pasangan suami istri (pasutri) itu, menceritkan aksi KDRT yang dilakukan sang ayah terhadap ibunya.

Ramai diperbincangkan warganet, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka merepos kasus yang tengah viral tersebut.

Ia membalas cuitan tersebut dan meminta kepada korban untuk melaporkan peristiwa dugaan KDRT itu ke kantor polisi.

Langsung laporkan, ujar Gibran, Rabu (24/5/2023).

Pantauan Serambinews.com, cuitan Dini Dyana itu kini telah tiada, kemungkinan pengunggah telah menghapusnya.

Diketahui, Dini Dyana melalui akun twitter @wonderdyn membuat thread berjudul "Mama Ku Jadi Korban KDRT Pelaku (Bapak) Insial BW Dosen UNS Kampus Kleco FKIP PGPAUD, Twitter Please Do Your Magic".

Dalam threadnya tersebut, Dini Dyana memperlihatkan beberapa foto ibunda setelah mendapatkan kekerasan dari ayahnya.

"Foto pertama tindak KDRT di Depok, pada saat bapaku masih bekerja di KEMENDIKBUD, foto kedua dan ketiga tindak KDRT di lingkungan UNS Kampus Kleco,"tulisnya.

Lalu Dini Dyana menjelaskan, pada tanggal 6 Maret 2023 dirinya bersama sang ibu coba mendatangi kampus tempat ayahnya bekerja.

"Saya dan ibu pergi ke kampus UNS untuk mencari keberadaan bapak dan meminta beliau pulang ke rumah," tuturnya.

Saat bertemu sang ayah, Dini Dyana dan ibundanya tidak mendapatkan respon yang baik dari bapak.

"Kami hanya meminta penjelasan dan meminta ia pulang," tuturnya.

Kala itu di lantai 2 gedung B kampus UNS, ibunya dan bapak terlibat cekcok.

Dini Dyana tengah berada di tangga mendengar suara teriakan ibu lalu datang menghampiri.

"Saat itu ibu terjepit oleh pintu kelas yang sengaja di dorong dari dalam oleh bapak. Saat hendak saya dorong pintu kelas tsb, bapak meraih leher ibu dan menyebabkan luka." tuturnya

Kejadian KDRT tersebut disaksikan oleh Saptman dan mahasiswi yang ada dilokasi dan langsung menghampiri.

"Bapak keluar kelas tersebut dan menghampiri satpam lalu keluar gedung kampung dengan tergesa-gesa," jawabnya.

Dini Dyana dan ibunya langsung mengejar si bapak namun tidak mendapat jawaban.

"Aku dan ibu malah mengejar bapak sampai flyover depan UNS," tuturnya

Kemudian dikatakan Dini Dyana, dirinya bersama ibunda langsung membuat laporkan ke Polres Sukakarta mengenai KDRT.

" Kamu berharap bapak pulang dan menyadari, tapi saat itu ada WA dari kampus jika bapak mengklarifikasi perceraian," tuturnya.

Sontak thread yang dimuat Dini Dyana langsung mendapatkan respon luar biasa dari netizen.

Bahkan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka ikut berkomentar dan meminta kepada korban KDRT untuk melapor.

"Langsung Laporkan," tulis Gibran.

Tags: Dosen UNS | KDRT |