Terkait Gaya Hidup Hedon, Sudarman Dicopot dari Kepala BPN Jaktim

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Badan Pertanahan Nasional (BPN) secara resmi mencopot Sudarman Harjasaputra dari jabatan Kepala BPN Jakarta Timur.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN, Yulia Jaya Nirmawati mengatakan, pencopotan itu menindaklanjuti hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian ATR/BPN melalui Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

Baca juga : Menteri ATR Ungkap Sejumlah Kasus Mafia Tanah di Jawa Timur

"Untuk memudahkan proses pemeriksaan yang dilakukan, yang bersangkutan telah dibebastugaskan dari jabatan," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN Yulia Jaya Nirmawati saat dikonfirmasi, Rabu (22/3).

Yulia menyatakan pihaknya menghormati proses klarifikasi harta kekayaan yang berjalan di KPK. Ia menambahkan berdasarkan arahan Menteri ATR/BPN, para pegawai dan keluarga diminta untuk tidak memamerkan kekuasaan, kekayaan dan gaya hidup mewah.

Baca juga : Usai Bikin Heboh Pamer Harta, Hadi Tjahjanto Copot Kepala BPN Jaktim

"Pak menteri juga meminta agar jajaran Kementerian ATR/BPN dapat membudayakan pola hidup sederhana, dimulai dari diri sendiri dan keluarga," ucap Yulia.

Sebelumnya, Sudarman dan istri menjalani klarifikasi terkait harta kekayaan di KPK pada Selasa (21/3).

Baca juga : Soal Gaya Hidup Mewah Istri, Kementerian ATR Panggil Kepala BPN Jaktim

Sudarman mengatakan telah menyerahkan semua data seputar harta kekayaannya kepada lembaga antirasuah.

"Semua data dan fakta telah saya sampaikan," ujar Sudarman di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (21/3) petang.

Sementara itu, VP yang merupakan istri Sudarman juga mengklarifikasi kabar viral di media sosial mengenai dugaan gaya hidup mewahnya.

Menurutnya, informasi tersebut keliru. "Jadi, yang di media sosial itu enggak benar ya harga-harganya," kata VP.

Mengutip LHKPN yang disampaikan Sudarman ke KPK, total harta yang dimilikinya mencapai Rp14,7 miliar per 2021.

Angka itu berasal dari keseluruhan harta Rp15,28 miliar dikurangi utang Rp520 juta.