Pernyataan Bamsoet soal Jokowi Persis Harmoko Jelang Soeharto Jatuh

Jakarta, law-justice.co - Baru baru ini, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) memaparkan hasil survei lembaga Poltracking soal kepuasan kinerja Joko Widodo (Jokowi) – Maruf Amin.

Dalam survei tersebut, tingkat kepuasan kinerja Jokowi-Ma`ruf sebesar 73,2%, sedangkan 19% mengaku tidak puas, sementara tidak tahu 7,8%.

Baca juga : Hajar Rival Sekota, Arsenal Kian Kokoh Di Puncak Klasemen Liga Inggris

Mengalami kenaikan hingga tingkat kepuasan berada di atas 70 persen, Bamsoet mengaitkannya dengan keinginan rakyat kembali dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Bamsoet mempertanyakan apakah hasil survei tersebut menunjukkan keinginan rakyat untuk kembali dipimpin oleh Presiden Jokowi terlepas dari pro kontra di masyarakat.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman tampak penasaran dengan jawaban rakyat terkait hal itu.

Dia lantas mengungkit kejadian di Pemilu 1997 ketika Harmoko bertanya apakah rakyat mau Soeharto kembali menjadi presiden.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

“Apa jawa rakyat? Ini persis Harmoko di Pemilu thn 1997.Pak Harmoko saat kampanye akbar tanya,apakah rakyat mau lagi pak Harto presiden?” ujar Benny, dikutip dari akun Twitter pribadi pada Kamis (8/12).

Sayangnya, rakyat yang sudah dibayar pada Pemilu 1997 menjawab setuju, justru ikut mendesar Soeharto mundur pada 1998.

“Rakyat yg sudah dibayar sblmnya jawab kompak,Setuju!Tapi thn 1998 rakyat yg sama desak Soeharto mundur.Maka terjadilah reformasi,” sambungnya.

Isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode tampaknya belum benar-benar sirna kendati Pemilu 2024 sudah dijadwalkan akan digelar pada 14 Februari 2024.