Gaduh BPJS Kesehatan untuk Orang Kaya, Menkes Beri Klarifikasi

Jakarta, law-justice.co - Pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin soal BPJS Kesehatan untuk orang kaya menimbulkan kegaduhan. Ia pun memberi klarifikasi.

Dalam klarifikasinya, Budi Gunadi Sadikin mengatakan BPJS Kesehatan harus dirasakan oleh semua segmen masyarakat, baik kaya maupun miskin.

Baca juga : Masih Dibuka Lowongan Kerja BPJS Kesehatan, Ini Syaratnya

Tetapi, ia menganggap perlu penataan BPJS agar bisa lebih baik.

"BPJS harus melayani seluruh masyarakat Indonesia, baik miskin dan kaya. Idealnya, saya ulangi, BPJS harus meng-cover 270 juta rakyat Indonesia siapa pun dia. Cuma dia harus didesain dengan baik," kata Budi, di Kompas100 CEO Forum Ke-13 di The Westin Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Baca juga : BPJS Kesehatan Akan Hapus Rawat Inap, Ini Layanan Penggantinya

Ia menjelaskan, layanan BPJS Kesehatan saat ini terlalu luas. Ini membuat institusi itu tak berkelanjutan karena harus membayar klaim terlalu tinggi.

Menurut Budi, konsep asuransi sosial yang baik adalah memberi layanan kepada seluruh rakyat Indonesia, tapi dengan standar tertentu yang ditetapkan.

Baca juga : Begini Syarat dan Cara Daftar Lowongan Kerja di BPJS Kesehatan

"Bukan standar yang sangat tinggi seperti sekarang. Tapi dengan standar tertentu yang memang bisa di-cover oleh keuangan negara pada kondisi ini," ucap dia.

Ia melanjutkan, ke depan ia merencanakan layanan tambahan dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung sendiri oleh orang kaya, termasuk obat-obatan non-generik.

Sebelumnya, pernyataan Menkes itu sempat menimbulkan kegaduhan. Ia mengatakan, BPJS Kesehatan selama ini menanggung beban pengobatan orang-orang kaya, bahkan konglomerat.

Menurutnya, orang-orang kaya tak seharusnya menikmati layanan kesehatan dan membebani keuangan BPJS Kesehatan.

Meski begitu, Budi Gunadi Sadikin menyebut hal itu tak sepenuhnya melanggar aturan. Sebabnya, layanan BPJS Kesehatan sekarang belum mencakup semua kelas ekonomi.