Padahal Untung Berkat Pandemi, Kok E-Commerce Marak PHK? (2)

Jakarta, law-justice.co - Menjadi pertanyaan berbagai pihak, mengapa e-Commerce justu PHK karyawan, padahal sektor itu masif disuntik modal oleh investor.

“Bananas dan HappyFresh terpengaruh kondisi makroekonomi, apalagi dengan sektor yang baru saja dimulai seperti quick commerce,” kata Edward.

Baca juga : Ini Alasan Produsen Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta

“Path to profitability masih lama dan playground-nya bagi para modal ventura bisa saja bukan mencapai keuntungan namun merger dan akuisisi. Sedangkan kondisi merger dan akuisisi saat ini belum jelas satu sampai dua tahun ke depan,” tambah dia.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro. “Sebab, saat situasi ekonomi menantang, orang mengurangi belanja online kecuali untuk yang kebutuhan primer,” kata dia.

Baca juga : PKS Disebut Bakal Ditinggal Konstituen jika Gabung Prabowo-Gibran

Ia mengatakan, perusahaan rintisan menghadapi beberapa tekanan seperti penurunan traction atau revenue, didorong untuk untung, dan sulit meraih pendanaan. Alhasil mereka melakukan efisiensi.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh startup, yaitu:

Baca juga : Imbas Penjualan Anjlok, Nike PHK Sebanyak Ratusan Karyawan

 

Tags: Startup | Ecommerce | PHK |