Warrent Buffet Rugi Hingga Rp531 Triliun, Saham Apple Terancam

New York, Amerika Serikat, law-justice.co - Investor kawakan dunia, Warren Buffet mengalami kerugian lebih dari US$ 3,5 miliar atau setara dengan Rp 531 triliun. Hal ini disebabkan karena anjloknya saham Apple di bursa Wall Street, Amerika Serikat. Ini merupakan penurunan harga saham terburuk Apple selama lebih dari empat tahun terakhir.

Melansir dari CNBC, untuk pertama kali, Apple membukukan penurunan harga saham dalam lima minggu berturut-turut dan pada hari Jumat, saham bersandi AAPL di Bursa Nasdaq itu mengalami penurunan 6,6%. Hal ini merupakan pergerakan saham terburuk Apple sejak Januari 2014.

Baca juga : Lelang Makan Bareng Warren Buffet Laku, Tawaran Sampai Rp281 M


Pada penutupan perdagangan hari Jumat, Apple berada di level US$207,48. Pada hari Kamis sebelumnya, saham Apple ditutup pada level US$ 222,22.

Apa yang menjadi penyebab anjloknya saham Apple? Pemicunya, pengiriman produk iPhone dalam kuartal terakhir, tidak seragam dengan ekspetasi analis. Lalu, prospek keuangan perusahaan untuk sisa tahun ini, membuat investor sangat kecewa. Akibatnya, perusahaan gagal mendapatkan pendapatan yang sesuai dengan ekspetasi.

Baca juga : Miliarder Dunia ini Pilih Hidup Sederhana Tanpa Banyak Pamer

Buffet mengatakan kepada CNBC, dia membeli saham Apple melalui perusahaan yang didirikannya, Berkshire Hathaway dengan jumlah yang tidak sedikit sejak akhir Juni, ketika dia melaporkan bahwa dia menaikkan sahamnya sebesar 5%.

Investor yang dijuluki Oracle of Omaha atau Peramal dari Omaha, begitu sebutan untuk Buffet, memiliki lebih dari 250 juta saham perusahaan yang didirikan mendiang Steve Jobs yang berbasis di Cupertino, California itu. Jumlah tersebut seperti yang dilaporkan dalam pengajuan kepemilikan terbaru Berkshire di Securities and Exchange Commission.

Sejak Januari, Apple menjadi perusahaan publik Amerika Serikat (AS) pertama yang mencapai nilai kapitalisasi pasar US$ 1 triliun. Adapun, Berkshire Hathway merupakan pemegang saham Apple terbesar kedua. Menurut FactSet, dia memiliki saham dengan nilai sekitar US$ 52 miliar.

Kendati demikian, Buffet kerap kali menyampaikan bahwa kecintaannya pada Apple bukan berasal dari kinerja keuangan jangka pendek. Namun, kecintaannya pada Apple yakni pada kekuatan merek dan ekosistemnya.

“Saya tidak fokus pada penjualan di kuartal berikutnya atau tahun depan,” ujarnya.

Buffet melanjutkan, dirinya mengatakan untuk fokus terhadap ratusan juta orang yang menjalani hidup mereka dengan iPhone. Adapun, saham Apple hari ini terpantau bergerak naik 0,21% atau 30 poin dengan level US$ 146,40.