Heboh Ketua PSSI Menolak Mundur, Tagar #IwanBuleOut Semakin Menggema

Jakarta, law-justice.co - Hari ini, Kamis 6 Oktober 2022, tanda pagar atau tagar #IwanBuleOut menggema di media sosial Twitter usai Mochamad Iriawan menolak mundur dari posisi Ketua Umum PSSI.

Dalam beberapa hari terakhir, isu desakan Iriawan mundur dari kursi Ketua PSSI ramai diperbincangkan, baik di media sosial maupun di situs berita online.

Baca juga : Erick: Thom Haye dan Ragnar Bisa Main di Vietnam vs Indonesia

Suporter dan netizen meminta Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule mundur dari Ketua PSSI karena dianggap bertanggung jawab dalam insiden Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.

Akan tetapi setiap kali mendapat pertanyaan soal desakan mundur, Iwan Bule kerap mengabaikan hal itu.

Baca juga : Resmi, Satoru Mochizuki Jadi Pelatih Baru Timnas Wanita Indonesia

"Ya desakan, semua orang bisa bicara apa saja," kata Iriawan, Senin (3/10).

Yang terbaru Iwan Bule beralasan Tragedi Kanjuruhan bukan tanggung jawab PSSI dan PT Liga Indonesia Baru, melainkan tanggung jawab Panpel Arema FC.

Baca juga : Ketua Umum PSSI Optimis VAR Bakal Dongkrak Kualitas Liga Satu

Iriawan mengatakan tidak bisa mengerti maksud dasar warganet mendesak dia mundur dari Ketua PSSI. Alasan Iriawan menolak bertanggung jawab itu akhirnya ramai dan viral di media sosial. Puncaknya netizen meramaikan tanda pagar #IwanBuleOut.

Sampai berita ini dibuat total lebih dari 3.793 cuitan disertai dengan tagar #IwanBuleOut. Sebagian cuitan isertai dengan sindiran.

"Kalau masih punya malu, harusnya iwan bule mundur!"

"Kalau ada prestasi, klaim paling depan. Kalau ada musibah, kambing hitam jadi lempar-lemparan."

"Desak KLB ke seluruh klub dan asprov agar menyelenggarakan KLB cuma itu cara agar dia out. saatnya seluruh supporter bersatu desak klub masing-masing."

"WOW! Anda Ketua persatuan SEPAK BOLA seluruh INDONESIA, Panpel hanya pelaksana saja pak, Yang membuat Aturan agar Pertandingan bisa terlaksana siapa? Hakim Garis???"

"Kau pun gak ada dasar nya muncul d konfrensi pers pelatih dan pemain. Itu wilayahnya pelatih dan pemain bukan wilayah mu tampil di situ."