Nostradamus, Buku yang Ramal Kematian Ratu Elizabeth II Paling Dicari

Jakarta, law-justice.co - Penjualan buku tentang peramal Nostradamus meroket sejak Ratu Elizabeth II mangkat. Seperti dilansir Daily Mail Ahad, hal ini karena peramal asal Prancis itu disebut meramalkan kematian sang Ratu secara tepat lebih dari 450 tahun yang lalu.


Sejak kematian Ratu pada 8 September, penjualan buku Nostradamus Mario Reading: Nubuat Lengkap untuk Masa Depan, telah meningkat secara dramatis. Dalam buku tersebut, yang pertama kali diterbitkan pada 2006, Reading menafsirkan satu syair sebagai `Ratu Elizabeth II akan meninggal, sekitar 22, pada usia sekitar 96`.

Baca juga : Kondisi Anak Ridwan Kamil Diramal Rara, MUI: Bikin Gaduh!


Pada minggu sebelum kematian Ratu, buku itu hanya terjual lima eksemplar. Namun, 17 September lalu hampir 8.000 eksemplar buku telah terjual. Hal ini mendorongnya ke puncak tangga penjualan buku pekan lalu.

Popularitas yang meningkat diperkirakan terjadi sejak ramalan tentang kematian Ratu viral di media sosial.

Baca juga : Mbak You Ramal Bencana Juli-November: Langit, Laut dan Darat `Marah`!

Nostradamus sebelumnya dipuji karena meramalkan Kebakaran Besar London, kebangkitan Hitler ke tampuk kekuasaan, dan perang yang melanda Eropa.

Sebelum kematian Ratu, ada anggapan bahwa Nostradamus bahkan telah meramalkan perang di Ukraina, dengan saran yang samar-samar bahwa Prancis bahkan mungkin menghadapi ancaman dari timur.

Baca juga : Bertumpuk Utang dan Pajak, Sinyal Runtuhnya Penguasa?

Namun, pakar Nostradamus, Bobby Shailer, mengatakan bahwa ramalan itu bisa merujuk pada perang dunia ketiga yang bisa terjadi dalam `beberapa tahun ke depan`.

Sebagian besar ramalan terkandung dalam bukunya yang terkenal Les Prophéties, yang berisi 942 ramalan dalam bentuk kuatrain. Digambarkan sebagai `Nabi Kiamat`, peramal dan dokter Prancis ini terinspirasi oleh teks-teks alkitabiah dan pengalamannya sendiri tentang wabah, dengan ramalannya berfokus pada kelaparan dan kesedihan.

Lebih dari 400 tahun setelah Nostradamus menerbitkan bukunya, karyanya tetap populer karena ramalannya sepenuhnya terbuka untuk interpretasi.