Ekonomi Mulai Bergerak, Siap-siap Tarif Tol Merangkak Naik

Jakarta, law-justice.co - Terkait perkonomian di Indonesia yang disebut mulai bergerak.

Hingga dari Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono beri isyarat kenaikan tarif tol.

Baca juga : Konflik Iran-Israel Dapat Buat Inflasi Indonesia Naik Tajam, Waspada!

Berikut ini penjelasan dari Menteri Pekerjaan Umum.


Pemerintah mengisyaratkan akan menaikkan tarif tol di Indonesia dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi saat ini termasuk inflasi dan kemampuan membayar masyarakat.

Baca juga : Inflasi Indonesia Tembus 3,05 Persen, Ini Sebabnya

Isyarat kenaikan tarif tol itu dikemukakan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono di sela peninjauan ruas tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2, Jalan Tenjo Ayu, Sukabumi, Jawa Barat, dikutip Kamis (22/9/2022)

Menurut Basuki Hadimuljono, kenaikan tarif tol dilakukan dengan melihat perekonomian nasional yang kembali bergerak dan aturan baru terkait harga bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga : Ekonomi Kelas Menengah Mulai Tertekan, Ini Penyebabnya

"Kalau tarif tol karena ini kondisi pandemi Covid-19 agak saya tahan-tahan (kenaikan tarif tol), sekarang sudah bergerak ekonominya, sesuai aturan, sesuai inflasi, kita coba penyesuaiannya (tarif tol)," kata Basuki.

Basuki mengatakan, kenaikan tarif tol akan mempertimbangkan kemampuan masyarakat yang dilihat dari hasil survei.

"Selama penyesuaiannya willingness to pay-nya masih di bawah yang kita selalu survei, kita akan sesuaikan," ujarnya.

"Mudah-mudahan kita lihat, selama ini saya kadang-kadang dikomplain melanggar undang-undang tapi selama membela masyarakat," ucap dia.

Picu Naiknya Biaya Pendidikan

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite ke angka Rp10 ribu per liter disebut-sebut menyebabkan inflasi, atau kenaikan harga kebutuhan lainnya.

Tak terkecuali biaya pendidikan untuk semua tingkatan, mulai Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga perguruan Tinggi (PT).

Terkait kemungkinan kenaikan harga ini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Tina Wahyufitri (46) belum mau berspekulasi lebih jauh.

"Teman-teman wartawan nanti bisa ikut lihat rilis pada tanggal 1 (Oktober)," ujarnya saat diwawancara, Selasa (20/9/2022).

Kata dia, untuk wilayah Sulbar pada rilis sebelumnya berada pada level deflasi, atau penurunan harga.

Perihal kenaikan BBM dikatakan akan berdampak pada biaya pendidikan ikut naik.

Tina Wahyufitri mengatakan akan diketahui pada hasil rilis BPS awal bulan mendatang.

"Apakah nanti memang ada dampaknya di sektor pendidikan itu nanti baru kita tahu di tanggal 1," terang Tina lagi.