Putin Diduga Suruh Kekasih Gelapnya Lakukan Aborsi

Moskow, law-justice.co - Presiden Rusia Vladimir Putin telah dirumorkan memiliki hubungan dengan pesenam Alina Kabaeva. Pemimpin Rusia itu kini dikabarkan menyuruh Kabaeva melakukan aborsi.

Kabar ini dihembuskan sarulan telegram anonim Rusia General SRV. Saluran ini secara teratur mengunggah dugaan informasi orang dalam tentang Putin dan Kremlin

Baca juga : 3 Kepala Negara Dipastikan Tak Hadiri KTT G20, Salah Satunya Putin

"Kami telah berbicara pada awal Mei tahun ini bahwa Alina Kabaeva hamil, dan setelah jenis kelamin bayi yang belum lahir diketahui, kami melaporkan bahwa Putin dan Kabaeva akan segera memiliki seorang anak perempuan," tulis saluran itu, Rabu (14/9/2022), dikutip dari Daily Mail.

General SRV juga mengatakan, Putin menyuruh Kabaeva melakukan aborsi karena kehamilan itu belum waktunya dan harus dihentikan. Ini berakibat pada memburuknya hubungan mereka.

Baca juga : Putin Suruh Wajib Militer, Pegawai Maskapai dan Bandara Harus Ikut

“Dan pada akhir Agustus, presiden bersikeras agar Alina melakukan aborsi, padahal kehamilannya sudah lebih dari 20 minggu dan tidak ada indikasi medis dan sosial untuk aborsi," kata saluran General SRV.

Setelah aborsi, lanjut saluran itu, muncul komplikasi. Akibatnya, Kabaeva tidak dapat muncul di depan umum. Ia bahkan menolak permintaan mentornya Irina Viner untuk menghadiri gala di Moskow.

Baca juga : Kekasihnya Hamil Lagi, Putin Disebut Tak Gembira

Terakhir kali Kabaeva terlihat di St Petersburg pada minggu awal Juni. Sedangkan, pada Mei lalu publik sudah menduga Kabaeva sedang hamil karena fotonya dengan perut agak buncit tersebar.

Sementara itu, General SVR tampaknya dijalankan oleh mantan letnan jenderal Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia yang menggunakan nama alias Viktor Mikhailovich. Ia mengklaim, posting di saluran itu ditulis oleh pensiunan dan anggota aktif intelijen dan dinas rahasia beberapa negara.