Menko Polhukam Mahfud MD: Sosok Bjorka Sudah Teridentifikasi

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah lewat Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Pohukam), Mahfud MD menyatakan bahwa gambaran mengenai hacker dengan nama alias Bjorka sudah diidentifikasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri.

Meski begitu, dia menyatakan bahwa pihaknya belum dapat mengumumkan siapa sosok di balik Bjorka yang selama ini menjadi perbincangan.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

"Kita terus menyelidiki karena sampai sekarang ini memang gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan," kata Mahfud MD dalam konferensi pers, Rabu (14/9).

"Gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua," lanjutnya.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

Mahfud juga menjelaskan motif di balik aksi peretasan yang dilakukan Bjorka tidak berbahaya, lantaran hanya berkaitan dengan motif ekonomi hingga jual beli.

"Motifnya kan ternyata juga gado-gado. Ada yang motif politik, motif ekonomi, motif jual beli dan sebagainya," ucap Mahfud.

Baca juga : MNC Larang Nobar Piala Asia U-23 Ada Sangsi Pidana

"Sehingga juga ya motif-motif kayak gitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan," katanya.

Sebelumnya, hacker bernama Bjorka menyerang sejumlah situs pemerintahan dengan menjual data hasil pembobolan sejumlah situs pemerintah di internet.

Salah satu data yang diklaim bobol adalah surat dari BIN ke Presiden Jokowi. Bjorka menyebut dokumen-dokumen tersebut rahasia.

"Berisi transaksi surat tahun 2019-2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," ucap Bjorka di situs situsbreached.to, Jumat (9/9).

Masalah kemudian membesar ketika data pribadi sejumlah menteri Jokowi dan pejabat lain dibocorkan Bjorka.

Pemerintah kemudian merespons dengan menggelar rapat antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/9).