Kekasihnya Hamil Lagi, Putin Disebut Tak Gembira

Jakarta, law-justice.co - Menurut kabar Presiden Rusia, Vladimir Putin dilaporkan akan segera memiliki anak lagi. Namun, kabar tersebut tampaknya tidak membuat sang calon ayah senang.

Alasannya, Putin telah memiliki cukup banyak anak, ditambah calon anaknya kali ini adalah perempuan.

Sang calon ibu, Alina Kabaeva merupakan kekasih Putin yang telah melahirkan dua dari empat anak Putin. Mantan pesenam Rusia tersebut terpaut usia hingga 30 tahun dengan Putin yang sekarang berusia 69 tahun.

Berita itu sendiri dikabarkan saluran Telegram General SVR, mengutip orang dalam Kremlin. Namun sayangnya, Putin disebut tak begitu senang dengan ini.

"Berita itu sama sekali tidak menyenangkan calon ayah dan presiden Rusia ... ia menyatakan pendapat bahwa sudah ada cukup banyak anak. Terlebih lagi, anak perempuan. Sangat mengecewakan Alina Maratovna (kekasih Putin)," tulis posting anonim itu merujuk nama depan dan tengah Kabaeva seperti melansir cnbcindonesia.com.

Belum ada pejabat Kremlin yang bereaksi soal ini. Namun memang kehidupan pribadi Putin sangat dirahasiakan.

Sebelumnya, dilaporkan Wall Street Journal (WSJ), Kabaeva sempat jadi target sanksi Barat. Ini karena serangan Rusia ke Ukraina, yang dimulai Februari hingga kini.

Dia diberikan sanksi oleh Kantor Luar Negeri Inggris bersama mantan istri Putin, Lyudmila Ocheretnaya, bersama dengan beberapa sepupu Putin.

Pemerintah Inggris mengatakan Kabaeva diduga memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Putin dan dikabarkan menjadi pasangannya.

Ia diyakini sudah memiliki dua anak kembar, lelaki dan perempuan dari Putin. Mengutip sumber melansir Page Six, mereka lahir dan disembunyikan di Swiss.

Kabaeva dan Putin disebut pertama kali bertemu 2004. Di 2008 ia dilaporkan menjadi "ibu negara rahasia" Rusia.

Kabaeva sendiri lahir di Uzbekistan. Diaa adalah peraih medali emas untuk Rusia di Olimpiade Athena 2004, yang mendorongnya menjadi sorotan nasional.

Sebelumnya, Putin juga memiliki dua putri dari pernikahan dengan Ocheretnaya. Mereka adalah Maria Putina, 36 tahun, yang menggunakan nama keluarga Vorontsova dan merupakan pemilik bersama Nomenko, sebuah perusahaan investasi perawatan kesehatan.

Putri lainnya adalah Katerina Tikhonova, 35, mantan penari yang menjalankan riset kecerdasan buatan di Universitas Negeri Moskow.

Keduanya juga jadi incaran sanksi Barat, dalam hal ini Amerika Serikat (AS), karena serangan Rusia ke Ukraina.