Dino Patti Djalal: Misi Jokowi Damaikan Rusia-Ukraina Belum Gagal

Jakarta, law-justice.co - Rusia masih menyerang Ukraina usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalankan misi perdamaian untuk kedua negara. Namun, pakar hubungan internasional sekaligus mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dino Patti Djalal, menilai misi perdamaian yang dilakoni Jokowi bukan berarti bisa dikatakan tidak berhasil.


"Upaya Presiden Jokowi tidak gagal. Ini awal yang baik. Kita harus peka terhadap tantangan ke depan," kata Dino.


"Upaya Presiden Jokowi tidak gagal. Ini awal yang baik. Kita harus peka terhadap tantangan ke depan," kata Dino dilansir dari Detikcom, Minggu (3/7/2022)

Indikator kegagalan atau keberhasilan misi Jokowi ada tiga. Pertama, kata dia, apabila Ukraine dan Rusia duduk serius dalam perundingan politik untuk berdamai, maka misi Jokowi berhasil. Itu bukan mustahil terjadi di kemudian hari.


Dia mengamati sambutan Putin saat menemui Jokowi, urusan Ukraina hanya disinggung sekelumit saja. Putin lebih banyak berbicara masalah hubungan bilateran negaranya dengan Indonesia.

"Indikator kedua yakni berakhirnya perang," kata Dino.

Indikator selanjutnya, dibukanya aliran ekspor gandum Ukraina dan pupuk Rusia sekaligus bahan-bahan pokok lainnya dari kedua negara. Dino menilai, sudah ada tanda-tanda hal `koridor pangan` itu bakal terwujud.

Namun demikian secara umum, proses perdamaian memang belum nampak terwujud pada hari ini. Hal ini disebabkan tujuan Putin yang berambisi menaklukkan Ukraina.

"Ini (upaya Jokowi) bar langkah pertama. Presiden sudah mengetuk pintu membuka inisiatif baru, kita semua berhaarap proses ini membuahkan hasil," tandasnya.

Serangan Rusia usai kunjungan Jokowi


Jokowi mengunjungi Presiden Zelenksy di Ukraina jatuh Rabu (29/6) kemarin. Kemudian, Jokowi mengunjungi Presiden Putin di Rusia pada Kamis (30/6). Namun pada hari berikutnya, ternyata Rusia masih melancarkan serangannya ke Ukraina.

Rudal Rusia menyerang sebuah apartemen di dekat kota pelabuhan Odesa, Ukraina. Laporan terbaru menyebut jumlah korban bertambah menjadi 21 orang.

Dilansir dari, Reuters, Jumat (1/7), juru bicara pemerintah daerah Odesa, Serhiy Bratchuk, mengatakan 21 orang telah tewas dipastikan, termasuk seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.

Korban bukan hanya berasal dari apartemen, tapi juga tiga orang di kamp liburan atau resort di depan apartemen. Seorang anak juga tewas oleh rudal yang menghantam kamp liburan atau resort di dekat apartemen.