Usulan Pj Ditolak Tito Karnavian, Gubernur Edy: Bawahan Harus Loyal

Jakarta, law-justice.co - Langkah Menteri Dalam Nageri Tito Karnavian yang menolak usulan calon penjabat (Pj) tak dipersoalkn oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi. Dia mengatakan sebagai bawahan Menteri, dirinya sebagai Gubernur harus loyal dan patuh.

Edy pun mematahui keputusan yang telah dibuat pemerintah pusat tersebut. Ia pun tetap melantik Penjabat (Pj) Wali Kota Tebingtinggi dan Tapanuli Tengah.

Pj Walko Tebingtinggi diisi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tebingtinggi Muhammad Dimyathi, sementara Pj Bupati Tapteng dijabat Sekda Kabupaten Tapteng) Yetti Sembiring. Mereka berdua merupakan pilihan Tito.

"Saya kirim ke sana, mungkin Kemendagri melihat saat itu ada yang lebih baik. Ya silahkan saja," kata Edy, Selasa (24/5).

Edy menegaskan sebagai gubernur dirinya harus loyal kepada pemerintah pusat. Menurutnya, loyalitas adalah segalanya.

"Itu yang paling penting bukan soal ditolak, tak ada urusan itu. Gubernur bawahannya dari Jakarta. Bawahan itu harus loyal ke atasan. Kalau udah loyal berarti Tuhan menyertai-nya," ujarnya.

"Tak perlu lobi-lobi, yang tau Mendagri nanti tanya Mendagri. Yang pastinya tugas saya hanya mengirimkan kandidat. Yang menentukan bukan saya. Bukan legowo tapi loyalitas. Loyalitas adalah segala-segalanya. Loyalitas kehormatan, loyalitas adalah syarat pertama masuk surga," kata Edy.

Mantan Pangkostrad itu menyebut pihaknya awalnya diminta mengirim tiga nama kandidat untuk Pj wali kota Tebingtinggi dan bupati Tapteng.

Edy itu meminta stafnya untuk mencari sosok yang ideal mengisi jabatan itu. Ia pun menetapkan koridor atau syarat untuk mencari sosok yang bakal diajukan ke Kemendagri.

Kemudiaan nama kandidat tadi dikirimkan ke Kemendagri. Namun, nama-nama yang diusulkan Edy untuk menduduki jabatan Pj Tebingtinggi dan Pj Tapteng ditolak Tito.

Mantan ketua PSSI itu pun tak mempersoalkan pilihan Tito. Menurutnya, yang terpenting para pejabat yang dipilih itu bisa memimpin wilayahnya masing-masing.

"Paling penting sama saya orang yang bisa memimpin wilayah itu, kalau sudah tak bisa dia memimpin, pasti gubernur nanti. yang orang pertama yang paling komplain," katanya.

 

Tags: Tito Karnavian |