Rizky Awal, Ketua Gerakan Persatuan Pemuda & Mahasiswa (GP-PMI)

BEM Nusantara Bukan Representasi Gerakan Mahasiswa yang Turun 11 April

Jakarta, law-justice.co - Salam persatuan, Salam perjuangan, Hidup mahasiswa !

Saya agak terkejut melihat sosok Wiranto kembali hadir di ruang publik, setelah sekian lama hilang dari peredaran. Sejumlah analis politik menyebut Wiranto turun gunung mengkonfirmasi adanya kegalauan rezim Jokowi atas rencana aksi 11 April.

Baca juga : Ada 3 Bank Bangkrut Bulan April dari Total 12 yang Tutup Tahun ini

Mantan Menko Polhukam ini mencoba memberikan keyakinan kepada publik, bahwa masyarakat tidak perlu khawatir atas adanya upaya tunda Pemilu atau Jokowi tiga periode.

Yang agak sedikit menggelikan, tokoh yang juga Mantan Panglima ABRI ini membawa-bawa nama mahasiswa melalui pertemuan dengan oknum yang menyebut dirinya sebagai BEM Nusantara.

Baca juga : DPR RI Tolak Normalisasi Indonesia-Israel

Sejak awal, BEM Nusantara tidak pernah terlibat dalam sejumlah aksi-aksi mahasiswa. Aneh, jika kemudian tiba-tiba BEM Nusantara ini langsung diterima dengan karpet merah, bertemu Wiranto dalam kapasitasnya sebagai Wantimpres.

Demo yang selama ini bergulir di Motori oleh BEM SI bukan BEM Nusantara. Sehingga, komitmen apapun yang disepakati Wiranto dan BEM Nusantara tidak mengikat bagi gerakan mahasiswa.

Baca juga : Berkas Lidik Korupsi SYL Bocor, KPK Bakal Lacak Pelakunya

Apalagi, jika kompensasi pembatalan aksi hanya diiming-imingi bertemu dan berdialog dengan Wiranto di ruang AC yang dingin.

Kami sendiri di GP-PMI memang telah mengerahkan seluruh jaringan organisasi untuk terlibat dalam aksi 11 April, karena kami merasa perlu terlibat untuk membenahi bangsa Indonesia yang sudah pada level yang mengkhawatirkan.

Kami tidak terikat dengan kesepakatan apapun yang terjadi antara Wiranto dengan BEM Nusantara.

Apa yang dilakukan oleh Wiranto sebenarnya mengulangi apa yang dilakukan Jokowi saat mengundang sejumlah mahasiswa yang menamakan dirinya sebagai `Geng Cipayung Plus`.

Sebagaimana Geng Cipayung, saya pastikan BEM Nusantara juga tidak mewakili kepentingan dan aspirasi mahasiswa.

Masalah tunda Pemilu dan Jokowi tiga periode, juga tak dapat dijawab oleh Menteri. Kepastian itu harus datang langsung dari Jokowi.

Jadi, mohon maaf kami mahasiswa tidak tertarik sama sekali dengan usulan Adian Napitupulu untuk ngopi dan bernyanyi bersama Jokowi.

Kami lebih memilih berpanas-panasan di jalanan, menyampaikan orasi untuk menjelaskan aspirasi kami, di tengah-tengah mahasiswa dan rakyat, agar tidak ada dusta dalam perjuangan ini.

Kami telah niatkan aksi sebagai ibadah di bulan suci ramadhan, sehingga kami juga tidak tertarik tawaran Wiranto untuk berdiskusi diruang ber AC.

Semoga, kawan-kawan mahasiswa tetap istiqamah dalam perjuangan, tidak boleh dibungkam dan diadu domba antar sesama elemen pergerakan. Kawan-kawan mahasiswa harus bersatu untuk visi membela kepentingan rakyat.

Kepada BEM SI kami sampaikan apresiasi karena telah mengurus administrasi aksi dengan mengirimkan pemberitahuan. Kepada segenap mahasiswa yang turun aksi, saya menghimbau untuk taat hukum dan fokus pada tujuan perjuangan.

Semoga Allah SWT melindungi kita semua, dan mencatat aksi kita di bulan suci ini sebagai amal yang Sholeh. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan,. pertolongan dan ridlo-Nya. Amien.