Kecanduan Binomo, Pegawai Bank Pemerintah Pakai Miliaran Uang Nasabah

Jakarta, law-justice.co - Hingga saat ini, penipuan berkedok investasi masih terus mencuri perhatian dan menghiasi media massa di Indonesia. 

Besarnya nilai rupiah dan banyaknya korban menjadi sorotan serius dalam kasus investasi bodong seperti Binomo.

Baca juga : JPU Ajukan Banding Atas Vonis Indra Kenz: Demi Rasa Keadilan

Kasus investasi bodong semakin naik ke permukaan dengan berawal dari laporang segelintir orang.

Satu per satu kasus terbongkar dengan nilai kerugian miliaran rupiah.

Baca juga : Harta Indra Kenz Dirampas untuk Negara, Korban Binomo: Ini Perampokan!

Korban penipuan investasi bodong seperti Binomo, tak bisa dihitung dengan jari, mulai dari kalangan selebritis, pengusaha hingga pekerja biasa banyak yang tertipu dan kehilangan uang.

Iming-iming keuntungan besar dan balik modal yang cepat menjadikan para korban `gelap mata` terlebih dengan adanya tokoh-tokoh yang mengiklankan, sehingga menambah rasa keyakinan.

Baca juga : Hakim Putuskan Aset Binomo Kasus Indra Kenz Dirampas untuk Negara

Salah seorang korban investasi bodong dari Binomo di Banjarmasin, Kalimantan Selatan bahkan ada yang nekat menggunakan dana milik orang lain yang bukan haknya.

Seorang pegawai bank plat merah nekat membobol rekening nasabah hingga mencapi Rp.1,1 miliar hanyak untuk bermain Binomo.

ACL, tersangka dalam kasus penggunaan dana nasabah, diketahui sudah bermain Binomo sejak tahun 2019, sesuai informasi yang diberikan dalam sidang di Pengadilan Tipikor Banjarmasin, beberapa waktu lalu.

Jelas, apa yang dilakukan ACL merupakan tindak pidana, karena bukan hak dan tanpa sepengetahuan pimpinan di bank tempatnya bekerja.

ACL mencoba menjual rumah untuk menutupi kerugian, namun hal yang dilakukan sia-sia karena dana yang terkumpul belum cukup untuk menutup dana yang dipakai olehnya.

"Saya sempat menjual aset rumah untuk mengganti sebagian kerugian yang ditimbulkannya hingga tersisa kurang lebih Rp.900 juta," ucap ACL seperti melansir hops.id.

Karena sudah tak memiliki aset lagi untuk menutup sisa kerugian, ACL mengatakan siap menerima hukuman yang diberikan Pengadilan.