Singgung Pengalaman Buruk Asuransi Syariah, OJK Sentil Prudential

Jakarta, law-justice.co - Perusahaan asuransi Prudential disentil oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK mengingakan agar tak mengulangi pengalaman buruk yang pernah terjadi di usaha asuransi konvensionalnya usai meluncurkan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) pada Selasa (5/4). OJK mengingatkan Prudential konvensional pernah didemo dan dihujat di media sosial.

Karena itu, OJK mengamanatkan agar perusahaan asuransi yang bermarkas di Inggris itu tak mengulangi pengalaman buruk tersebut dan perusahaan syariahnya bisa menjadi rahmat bagi semua atau Rahmatan lil `Alamin.

Baca juga : Ada 3 Bank Bangkrut Bulan April dari Total 12 yang Tutup Tahun ini

"Pengalaman buruk Prudential konvensional yang bersama-sama dengan saya juga didemo, dihujat di medsos, dan lain-lain, semoga ini jadi lesson learned yang bagus sekali bagi," ujar Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Non Bank II OJK Mochammad Ihsanuddin pada peluncuran Prudential Syariah, Selasa (5/4).

Pada kesempatan tersebut Ihsanuddin berpesan kepada petinggi Prudential Syariah agar menjauhkan hiruk-pikuk konvensional dari produk syariah. Dia juga mewanti-wanti agar Prudential Syariah dijalankan dengan sehat dan penuh kehati-hatian. "Kita hindari supaya tidak ada hiruk-pikuk di syariah ini," imbuhnya.

Baca juga : OJK Blokir 5.000 Rekening Buntut Judi Online

Ihsanuddin kemudian meminta agar Prudential Syariah bisa membuktikan bahwa skema syariah di industri asuransi bisa menarik di mata masyarakat Indonesia dengan menjalankan usahanya dengan amanah.

Harapan itu ia sematkan karena hingga kini porsi pasar asuransi syariah masih minim dan kalah jauh dari konvesnional. Dari catatan OJK, perusahaan asuransi syariah di RI yang lengkap atau full fledged baru ada delapan.

Baca juga : PT Indika Energy Tbk Melaporkan ke BEI Akan Ada Tender Surat Utang

"Pertumbuhan sektor syariah ini masih tertatih-tatih, padahal mulai dari Pak Presiden (Jokowi), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKS), Majelis Ulama Indonesia, semua memiliki obsesi Indonesia menjadi hub syariah internasional," tutup dia.

Pada kesempatan sama, Wakil Presdiden Ma`ruf Amin mengatakan pasar syariah merupakan salah satu pilar utama ekonomi Indonesia, berkontribusi hampir seperempat dari PDB negara dan diprediksi akan terus meningkat.

"Melalui hadirnya Prudential Syariah diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan industri asuransi jiwa Syariah di Indonesia serta memperkuat ketahanan finansial masyarakat Indonesia," katanya.

Sementara, Direktur Utama Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar menyatakan pihaknya mengutamakan prinsip Syariah untuk semua dan menjalankan nilai syariah seperti adil, saling menolong, dan transparan.