Demi Peran Batman Robert Pattinson Jalani Sipping Diet, Berbahayakah?

Jakarta, law-justice.co - Aktor Robert Pattinson baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya menjalani diet untuk film terbarunya. Ia menjalani `sipping diet` untuk membuat bentuk tubuhnya menjadi lebih bagus.

Aktor 35 tahun itu mengatakan butuh berbulan-bulan mempersiapkan bentuk tubuhnya untuk peran sebagai `Batman`. Sosok `Batman` dikenal sebagai pahlawan super yang memiliki fisik yang bagus dan bugar.

Baca juga : Guncang Dunia Superhero, The Batman Dibuat Sekuel, Siapa Musuhnya?

Selama diet, Robert sangat memperhatikan apa saja yang ia konsumsi. Ia juga membatasi jumlah air yang diminum setiap harinya.

"Anda hanya perlu memangkas dan menghitung jumlah air yang diminum," kata Robert yang dikutip dari The Sun, Senin (21/3/2022)

Baca juga : Fantastis! Dua Pekan Tayang The Batman Raup Rp6,6 Triliun

Apa `Sipping Diet` Itu?

Seorang dokter di Thriva, Dr Nadja Auerbach, menjelaskan `sipping diet` biasanya dilakukan oleh atlet olahraga kelas berat, seperti angkat besi, tinju, atau binaragawan sebelum berkompetisi. Ini bertujuan untuk meningkatkan definisi otot.

Baca juga : Ada Gimik Silat di The Batman, Gaya Hollywood Sentuh Budaya Lokal

`Sipping diet` ini dilakukan dengan mengurangi jumlah cairan subkutan (cairan yang disimpan di bawah kulit), agar otot terlihat lebih jelas. Biasanya, para atlet akan meningkatkan asupan air mereka secara signifikan di hari-hari menjelang kompetisi.

"Membatasi asupan air bukanlah solusi yang aman atau baik untuk menurunkan berat badan," ujar Dr Auerbach.

"Ini adalah metode yang dapat mengakibatkan perubahan berat badan jangka pendek yang drastis, karena kehilangan air daripada kehilangan lemak, dan bisa sangat berbahaya," lanjutnya.

Seberapa Berbahaya `Sipping Diet`?


"Ini menyebabkan tubuh mulai mengatur jumlah air yang hilang melalui ekskresi," bebernya.


"Mereka kemudian akan tiba-tiba dan secara drastis memotong asupan air ini, tetapi karena ada penundaan sebelum tubuh dapat menyesuaikan diri dengan ini, seseorang terus mengeluarkan air dengan kecepatan yang dipercepat", tambah Dr Auerbach.

Meski sering dilakukan para atlet, ia menegaskan metode ini bisa menyebabkan dehidrasi tubuh secara keseluruhan. Metode ini juga tidak selalu berhasil, tergantung bagaimana tubuh seseorang bereaksi terhadap jumlah air atau natrium yang mereka konsumsi.

"Baik kelebihan air dan tiba-tiba memotong asupan air bisa sangat berbahaya. Overhidrasi dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi otak dan kejang," imbuhnya.

Selain itu, Dr Auerbach mengatakan `sipping diet` ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal yang signifikan serta ketidakseimbangan elektrolit penting. Hal ini bisa mengakibatkan adanya perubahan irama jantung yang mengancam jiwa.

"Saya sangat menyarankan untuk tidak menggunakan metode ini sebagai `perbaikan cepat`," pungkasnya.