Jakarta, law-justice.co - Setelah Menko Polhukam Mahfud MD, ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengecam pernyataan pendeta Saifuddin Ibrahim. Hal itu disampaikan Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Thobib Al Asyhar. Thobib mengatakan Yaqut menyanggah jika pesantren disebut melahirkan kaum radikal.
"Tidak pada tempatnya Pendeta Saifuddin mengklaim pesantren melahirkan kaum radikal. Dia lupa bahwa Gus Menteri terlahir dari lingkungan pesantren dan juga keluarganya memiliki pesantren. Tentu Menag tidak setuju dengan pernyataan Pendeta Saifuddin," kata Thobib dalam keterangannya, Rabu (16/3/2022).
Thobib menyayangkan statemen Saifuddin Ibrahim. Dia juga menilai Saifuddin Ibrahim bisa mengganggu kerukunan antarumat.
"Saya melihat, apa yang dilakukan Pendeta Saifuddin justru dapat mengganggu kerukunan antarumat dan upaya menguatkan moderasi beragama," ucapnya.
Yaqut, lanjut Thobib, kerap mengajak tokoh agama untuk tidak menyampaikan pendapat yang bukan menjadi kompetensinya. Dia mengatakan para tokoh agama termasuk Saifuddin Ibrahim harus mengedepankan merajut kerukunan.
"Gus Menteri selama ini terus mengajak tokoh agama menjaga kerukunan," ucapnya.
Dia juga mengatakan Yaqut tidak mengenal Saifuddin Ibrahim. Dia mengatakan selama ini tidak pernah ada pertemuan resmi antara Menag Yaqut dengan Saifuddin Ibrahim.
"Gus Menteri (Yaqut) tidak kenal dengan Pendeta Saifuddin Ibrahim. Gus Menteri tidak pernah mendengar apa yang diklaim Pendeta Saifuddin berulangkali dikatakan ke Menag," tegasnya.