Dua Tokoh Ini Bisa Sukseskan Duet Anies-AHY di Pilpres 2024

Jakarta, law-justice.co - Anies Baswedan bisa sukses jika duet dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilpres 2024 mendatang. Namun, hal itu terwujud jika di belakang mereka bekerja sama antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jusuf Kalla atau JK.

"Mengingat AHY adalah anak biologis dan ideologis SBY dan JK adalah mentor politik Anies Baswedan," katanya Peneliti Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam melalui keterangannya, Jumat (4/2/2022).

Baca juga : Anies Baswedan Nyatakan Bakal Rehat Politik Sejenak

Umam begitu dirinya disapa menyebutkan, jika duet ini digarap dengan baik, bisa saja duet Anies-AHY mengulang kemenangan SBY-JK sebagaimana terjadi di Pemilu 2004 lalu.

Anies-AHY kata dia merupakan dua tokoh yang selama ini memiliki bekal elektabilitas memadai dengan posisi 1 hingga 6 besar. Peringkat elektabilitas itu tercermin di hampir seluruh hasil survei lintas lembaga yang muncul belakangan ini.

Baca juga : Eksaminasi Hukum Atas Vonis MK Pada Kasus Sengketa Hasil Pilpres 2024

"Keduanya konsisten berada di radar dan bukan kategori tokoh dengan elektabilitas 1 koma (1,)," ujarnya.

Jika duet Anies-AHY dipromosikan, Umam menyebutkan Partai Demokrat berada di sana sebagai salah satu sponsor utama koalisi, pembentuk 20 persen presidential threshold.

Baca juga : Pakar UGM Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Ini Alasannya

Hal ini bisa menjadi bekal awal yang baik karena tokoh Parpol yang memiliki elektabilitas dan mesin politik memadai hanya dua, yakni Prabowo dari Gerindra dan AHY dari Demokrat. Kecuali PDIP yang bisa mengusung pasangan Capres-Cawapres sendiri.

Dengan adanya Partai Demokrat sebagai sponsor koalisi dan juga duet, kemungkinan akan ada partai politik lain dari garis ideologi nasionalis dan khususnya dari garis ideologi politik Islam yang akan merapat untuk mendapatkan efek ekor jas (coattail effect).

Efek ekor jas itu kata dia akan terbentuk jika partai politik pengusung nama Capres-Cawapres memiliki chemistry dan paradigma yang sama.

"Sehingga tidak ada kegamangan yang menjadi sumber split ticket voting," ujarnya.

Selanjutnya, Umam berpendapat selama Anies Baswedan tidak mendeklarasikan diri masuk ke partai politik, maka Anies bisa menjadi pemersatu bagi partai-partai pengusungnya.

Terlebih lagi, dia menuturkan di balik duet Anies-AHY ini, ada dua tokoh politik besar yang bisa bergabung (joined forces), yakni SBY-JK, mengingat AHY adalah anak biologis dan ideologis SBY dan JK adalah mentor politik Anies Baswedan.

Jika duet ini digarap dengan baik, bisa saja duet Anies-AHY mengulang kemenangan SBY-JK sebagaimana terjadi di Pemilu 2004 lalu.