Chat DJ Indah Cleo Sesaat Sebelum Tewas, Korban Double O

law-justice.co - Wanita muda bernama Indah Sukmadani atau lebih dikenal dengan nama DJ Indah Cleo menjadi korban tewas akibat insiden bentrokan maut yang melibatkan antara dua kelompok masyarakat di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022)

DJ Indah Cleo Chat Adiknya Sesaat Sebelum Tewas, Ungkap Kondisi Diskotik Double O

DJ indah Cleo diketahui menjadi korban bersama 16 rekannya saat terjadi bentrokan hingga pembakaran Diskotik Double O, Sorong, Papua Barat.

Jenazah DJ Indah Cleo ditemukan dalam kondisi hangus terbakar dan sulit dikenali.

Kepergian DJ Indah Cleo secara tragis tentu saja meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.

Polisi sedang melakukan olah TKP di tempat hiburan malam Double O Sorong, Papua Barat. (TribunPapuaBarat.com)
Adik DJ Indah Cleo, Sukma Wardani (22) mengungkapkan fakta baru.

Diberitakan  DJ Indah Cleo Dikabarkan Tewas bersama 16 Orang Lainnya, Diskotik Dibakar saat Party Berlangsung

Dia mengaku sempat dihubungi DJ Indah Cleo sesaat sebelum meninggal dunia.

DJ Indah Cleo menghubungi adiknya sekira pukul 23.00 WIB.

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, kepada sang adik, DJ Indah menceritakan situasi Double O saat terjadi bentrokan.

"Dia sempat bilang bahwa tempat kerjanya sudah mulai berasap dan lainnya," ujar Sukma, kepada sejumlah awak media, Kamis (27/1/2022).

Bak sebuah firasat, DJ Indah Cleo juga menitipkan pesan untuk semua anggota keluarganya di Bukittinggi.


Sukma langsung membalas chat DJ Indah Cleo, namun sayang, pesan terakhirnya hanya dibaca.

Ia coba menghubungi kakaknya lewat panggilan telepon, tapi tak juga diangkat.

Tak lama kemudian, Sukma hilang kontak dengan sang kakak.

"Setelah itu aku chat balik, dia hanya baca namun tidak dibalas lagi, kemudian kita telpon namun tidak lagi dibalas," tutur Sukma.

Lebih lanjut, pagi harinya Sukma langsung mencari informasi tentang bentrokan di Double O.

Ia mendapatkan kabar bahwa tempat DJ Indah Cleo bekerja itu telah terbakar.

Berdasar penuturan Sukma, sang kakak baru tiga hari kerja di Double O Sorong.

Hari dimana bentrokan terjadi merupakan hari pertama DJ Indah Cleo manggung di Papua Barat.

Sukma mengaku dirinya dan keluarga tak punya firasat apapun atas kejadian nahas yang menimpa kakaknya itu.

Polisi Butuh DNA Keluarga DJ Indah Cleo untuk Memastikan Jenazahnya

Meski baru pertama manggung di Papua Barat, pihak keluarga mengaku tak khawatir karena DJ Indah Cleo sudah sering pergi ke daerah lain.

"Sebelum meninggal, kita pun tidak ada firasat atau tanda-tanda buruk terjadi, karena dia sudah sering pergi di daerah lain," tutup Sukma.

Polisi pastikan Disjoki atau Dj bernama Indah Sukmadani alias Indah Cleo meninggal dunia dalam bentrokan yang terjadi di Sorong.

Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi saat dihubungi awak media, Kamis (27/1/2022).

"Indah Sukmadani, iya ada (jadi korban). Tapi kondisinya sudah hangus terbakar, jadi kita membutuhkan untuk DNA keluarganya," kata Adam Erwindi.

Sementara itu, Adam mengatakan keluarga para korban sudah datang, namun untuk Indah Cleo polisi belum bisa memastikan apakah pihak keluarga sudah datang atau belum.

"Sebagian besar sudah, cuma untuk yg Indah saya belum tahu ya nanti saya pastikan lagi ke dokter disana ya," tutur Adam.

Atas insiden ini, Adam Erwindi mengatakan sudah ada 10 keluarga dari 17 korban yang sudah ke rumah sakit untuk melihat jenazah.

"Yang saya dapat sudah ada 10 keluarga dari 17 korban," ucap Adam.

Insiden pembakaran mau terjadi di tempat karaoke di Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022),

Sebanyak 17 orang tewas, sebagian besar adalah para pekerja hiburan malam yang tak bisa melarikan diri saat diskotek tersebut terbakar.

Tim DVI Polri Identifikasi 17 Jenazah Korban Bentrokan di Double O

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, Tim DVI Mabes Polri telah datang dan sedang berada di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, Papua Barat.

"Tim yang datang sebanyak lima orang, untuk mengidentifikasi 17 jenazah," ujar Adam, kepada sejumlah awak media, Kamis (27/1/2022).

Diketahui, ke-17 jenazah tersebut dalam kondisi luka bakar yang berat.

Sehingga, dengan kedatangan kelima orang, untuk mencari tahu identitas dari 17 jenazah itu.

"Kami sudah menghubungi keluarga dari pihak korban yang namanya sudah teridentifikasi," tuturnya.

Saat ini, data terakhir sudah ada sekira 10 keluarga yang telah datang untuk pengambilan sampel DNA di Posko Antemortem Biddokkes Polda Papua Barat.

Selain itu, Kabid DVI Pusddokkes Mabes Polri, Kombes Pol drg Ahmad Fauzi menjelaskan, ada empat langkah yang akan diambil oleh Tim DVI untuk mengidentifikasi 17 jenazah tersebut.

"Langkah pertama yang akan kami lakukan adalah fase olah TKP, dan telah dilaksanakan kemarin," kata Ahmad.

Selanjutnya, pihaknya akan melakukan proses pemeriksaan 17 jenazah atau Posmortem.

"Langkah kedua (Posmortem) ini bertujuan untuk mencari ciri-ciri dari ke 17 jenazah tersebut," ungkapnya.

Berikutnya, pada tahap ketiga pihaknya akan mengumpulkan data Antemortem dari korban.

"Tahap ini kita akan periksa data dari keluarga korban, mulai dari cici khas, dan lainnya," imbuhnya.

Setelah itu, pihaknya akan melanjutkan ke fase berikutnya yakni rekonsiliasi.

"Kita cocokkan antara data dari kamar jenazah dan informasi keluarga," tuturnya.