Perkembangan KPK Dinilai ke Arah yang Tak Baik

Jakarta, law-justice.co - Ketua KPK Firli Bahuri mengklaim sudah menemukan metode terbaik untuk mencegah korupsi di Indonesia. Namun, apa yang diklaim Firli itu berbeda dengan hasil survei dari beberapa lembaga yang menyebut prestasi KPK menurun tajam.

Terkait hal itu, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana turut buka suara. Menurutnya, sejak dipimpin Firli Bahuri, KPK memang telah banyak berubah ke arah yang tidak bagus.

Baca juga : Cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024 Potensi Bawa Dampak Buruk di Pilkada

"Ketua KPK, Firli Bahuri memperburuk polemik yang menyebabkan kemunduruan lembaga anti korupsi tersebut," ujar Kurnia

Kurnia menjelaskan kemunduran KPK terlihat melalui arah politik hukum yang tidak jelas. Sebab, kata dia, sejak tahun 2019, KPK tidak menjadi agenda prioritas pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca juga : Antonius Kosasih Irit Bicara Usai Diperiksa Penyidik KPK 9,5 Jam

"Ketidakjelasan arah politik hukum pemberantasan korupsi dari 2019 hingga sekarang. Pemberantasan malah lebih diarahkan kepada sektor pencegahan," jelasnya.

Menurut dia, pencegahaan yang ingin dilakukan pun tidak sejalan dengan dampak di lapangan. Selain pemimpin di KPK, Kurnia menganggap pemerintah turut ambil bagian soal pelemahan lembaga anti korupsi tersebut.

Baca juga : Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Pakai Rompi Oranye Tahanan KPK

"Pemerintah, DPR, dan para pimpinan KPK tampak semakin alergi dengan penindakan," imbuhnya.