Golkar Nilai Wajar Indeks Kebahagiaan Jakarta Turun

Jakarta, law-justice.co - Turunnya nilai indeks kebahagiaan Jakarta ikut disorot oleh Fraksi Partai Golkar DPRD DKI.  Namun, menurut anggota fraksi Golkar, Judistira Hermawan, turunnya indeks kebahagiaan Jakarta adalah hal yang wajar. Sebab, menurutnya DKI Jakarta sempat menjadi episentrum pandemi Corona.

"Ya indikator indeks kebahagiaan itu kan tingkat kepuasan hidup dan kesejahteraan, saya kira kalau sekarang di Jakarta ada penurunan ya wajar saja karena situasinya 2 tahun ini kan Pandemi COVID-19, semua terdampak baik sosial maupun ekonomi gitu ya," kata Judistira, Jumat (31/12/2021).

Baca juga : Sebut Lebih Besar Muatan Politis, Golkar Tolak Pembentukan Pansus JIS

Judisrita menilai penurunan indeks kebahagiaan itu terjadi karena DKI Jakarta sempat menjadi episentrum penularan Corona. Saat itu, kata Judistira kematian dan penularan Corona di Jakarta dalam situasi menakutkan.

"Apalagi Jakarta sempat menjadi episentrum dari penyebaran COVID-19, situasi menakutkan di Jakarta saat itu dengan banyaknya angka penularan dan angka kematian, ini juga penyebab saya kira," katanya.

Baca juga : Fraksi Golkar DPRD DKI Digeledah KPK, Ternyata Karena Kasus ini

Judistira menyebut situasi pandemi Corona itu sangat berdampak terhadap indeks kebahagiaan Jakarta. Dia menyebut saat Jakarta menjadi episentrum penularan, semua kegiatan dibatasi.

"Sangat berdampak lah, semua kegiatan dihentikan dan dibatasi ini sangat mempengaruhi," tuturnya.

Baca juga : Ramai Kabar Anggota DPR RI Ditangkap Pakai Sabu, Begini Respons Polisi

Saat ini, Judistira bersyukur karena Jakarta bisa melewati gelombang penularan Corona itu. Dia berharap indeks kebahagiaan Jakarta naik pada periode mendatang.

"Tapi alhamdulillah bisa dilalui dengan baik, kita harapkan ini bisa kita pertahankan dan dukungan dari masyarakat untuk selalu prokes khususnya terhadap varian Omicron, saya optimis tahun mendatang indeks kebahagiaan warga Jakarta akan kembali meningkat, saya kira itu," sebutnya

Indeks Kebahagiaan di DKI Jakarta menurun dibanding pada 2017. Pada 2017, Indeks Kebahagiaan DKI berada pada angka 71,33, sementara pada 2021 Indeks Kebahagiaan DKI menjadi 70,68.

"Terdapat 10 provinsi yang mengalami penurunan Indeks Kebahagiaan. Provinsi-provinsi tersebut adalah Aceh, Riau, Sumatera Selatan, dan Bengkulu untuk kawasan Sumatera. Untuk kawasan Jawa-Bali-Nusa Tenggara yang turut mengalami penurunan Indeks Kebahagiaan yaitu: DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Sementara untuk kawasan Kalimantan terdapat pada Provinsi Kalimantan Timur," tulis BPS.

Berikut ini poin-poin dimensi yang digunakan untuk mengukur Indeks Kebahagiaan DKI Jakarta tahun 2021:

Indeks kebahagiaan: 70,68
Indeks kepuasan hidup: 75,25
Subdimensi personal: 72,35
Subdimensi sosial: 78,15
Indeks perasaan: 62,37
Indeks makna hidup: 73,60