Persaingan 4 Calon Ketum PBNU Buat Muktamar NU Bisa Terbelah

Jakarta, law-justice.co - Persaingan keempat calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuat muktamar NU ke-34 bisa terbelah. Keempat calon Ketum PBNU itu yakni KH Said Aqil Siroj, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, KH Dr As’ad Said Ali, dan KH Marzuki Mustamar.

KH Said Aqil Siroj saat ini masih menjabat Ketum PBNU. Pria kelahiran Cirebon, 3 Juli 1953 ini telah menjabat Ketuam PBNU selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020. Jabatan Said Aqil diperpanjang hingga 2021 karena pandemi Covid-19.

Baca juga : Gus Yahya Prihatin PBNU Dituding dan Dicap Condong ke Satu Capres

Sementara KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya adalah Katib Aam PBNU. Saat ini dia menjabat sebagai Katiba Aam PBNU. Gus Yahya merupakan kakak dari Menteri Agama saat ini, Yaqut Cholil Quomas. Di era Presiden Gus Dur, Gus Yahya dipercaya menjadi juru bicara. Pada 2018, Gus Yahya diangkat menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) oleh Presiden Joko Widodo.

Sedangkan KH Dr As’ad Said Ali pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PBNU periode 2010-2015 dan Wakil Ketua Badan Intelijen Negara (BIN) 2000-2011.

Baca juga : Respons Anies soal Ketum PBNU Bercanda Sebut Cak Imin Tak Menang

Calon Ketua Umum PBNU yang terakhir adalah KH Marzuki Mustamar. Pria kelahiran Blitar, 22 September 1966 ini menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur. Ia pernah menjadi Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Malang. Ia juga pernah pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Arab Universitas Islam Malang.

Dari empat calon Ketum PBNU itu, dua nama disebut-sebut akan bersaing ketat karena memiliki basis pendukung yang kuat, yakni Said Aqil dan Gus Yahya. Said Aqil dan Gus Yahya tidak hanya mendapat dukungan dari pemerintah, tapi juga dari dari para kiai NU.

Baca juga : Ketum PBNU: Boikot Produk Terafiliasi Israel Penting, tapi Tak Cukup

Said Aqil disebut-sebut mendapat dukungan dari Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin. Said Aqil juga dikabarkan mendapat dukungan dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Sedangkan Gus Yahya disebut mendapat dukungan dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Quomas yang notabene adalah adik kandungnya.

Salah satu calon Ketua Umum PBNU, yakni KH Marzuki Mustamar pun telah memberikan dukungannya kepada Gus Yahya.

Gus Yahya mendapat dukungan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Bahkan, sebanyak 42 pengurus cabang NU di Jawa Timur solid mendukung Gus Yahya.

Pengamat Politik Uchok Sky Khadafi menganalisa Muktamar NU ke-34 yang diselenggarakan di Lampung bakal terbelah menjadi dua kubu.

“Ada potensi besar PBNU akan terbelah menjadi dua kubu,” kata Uchok dalam keterangannya.

Uchok melihat dalam Muktamar ke-34 ini ada dua kandidat yang diusung untuk menjadi Ketua Umum PBNU, yakni Gus Yahya Said Aqil.

Menurut Uchok, akan ada salah satu calon tersebut yang tidak akan terima dengan hasil Muktamar NU ke-34 tersebut.

“Dan ini akan membuat terpecah belah PBNU menjadi dua, karena mereka merasa tidak terima dengan hasil Muktamar,” tandas Uchok.