Selidiki Pria Ajak Membunuh, PP: Pakai Seragam Belum Tentu Anggota

Jakarta, law-justice.co - Video viral yang memperlihatkan seorang pria yang bicara di tengah sejumlah orang diduga anggota Pemuda Pancasila. Dalam video itu, pria tersebut mendoktrin anggota Pemuda Pancasila untuk membunuh.

Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila Razman Nasution mengungkap pihaknya akan segera menyelidiki pria yang ada dalam video viral tersebut, "Nanti saya akan kroscek ada satu video yang masuk, yang katanya mulai viral bahwa seolah-olah ada yang mendoktrinasi. Ada (orang pakai) baju PP di situ `bunuh saja...bunuh saja` itu nanti akan kami kroscek," ungkapnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (26/11/2021) kemarin

Baca juga : Ubedilah Sebut 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Razman menaruh kecurigaan terhadap pria tersebut. Karena menurutnya, Pemuda Pancasila tidak pernah mendoktrin anggotanya untuk membunuh.

"Kita curiga, karena itu doktrinasi. Karena kita tidak doktrin itu. Kenapa ada perintah (untuk membunuh)?" ujarnya.

Baca juga : Keluarkan Maklumat Bersama Tolak Kembalinya Orba hingga KKN

Tetapi menurutnya, orang-orang yang memakai atribut Pemuda Pancasila di video itu belum tentu anggotanya.

Pria itu memerintahkan kepada orang-orang di sekelilingnya untuk membunuh jika ada pihak yang merusak posko Pemuda Pancasila atau mengganggu keluarga besar Pemuda Pancasila.

Baca juga : Simak, Ini Daftar Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS 2024

"Kalau berani keluarga besar PP apalagi posko. Kalau ada yang tanya, siapapun yang ngehubunginya, pulang ke rumah, duduk manis sama keluarganya, saya akan urusan dengan Polda. Saya akan bertanggung jawab," ujar pria itu.

"Nggak ada kata lain, nggak usah dikoordinasi, nggak usah dinegosiasi, bunuh! Ketika mereka berani ganggu keluarga besar, mereka berani posko Pemuda Pancasila," tutur pria itu yang disambut kata `siap` orang-orang di sekelilingnya.

Tidak diketahui kapan dan di mana video itu diambil. Belum diketahui juga apa yang melatarbelakangi pria itu memerintahkan anggota Pemuda Pancasila untuk membunuh.