Ust Felix: Yang Tak Bersenjata Diteror, Pelaku Teror Dianggap Saudara!

Jakarta, law-justice.co - Penceramah muda, Ustaz Felix Siauw melontarkan sindiran keras kepada ‘Wakanda’ melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 25 November 2021.

Dia menyinggung bahwa di Wakanda, pihak yang tak bersenjata diteror, namun yang jelas melakukan teror dan membunuh malah dianggap saudara.

Baca juga : Anies Bisa Halangi Dua Hal Ini Jika Kembali Jadi Gubernur Jakarta

“Wakanda itu menarik, pasang baliho itu radikal, atas nama anti-teror, yang nggak bersenjata di-teror,” kata Felix Siauw.

“Tapi begitu ditantang yang bersenjata, sudah jelas melakukan teror dan membunuh, dan nyata-nyata ngaku makar, malah dianggap saudara #WakandaToday,” tambahnya.

Baca juga : Busyro Muqoddas Tak Percaya Lagi Pansel KPK Bentukan Presiden Jokowi

Ustaz Felix Siauw tidak menyebutkan dengan jelas soal siap yang sindir dalam cuitannya.

Meski begitu, sejumlah netizen berasumsi bahwa dia merujuk pada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurrahman.

Baca juga : Resmi, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Baru Pembunuhan Mahasiswa STIP

“Kelihatan gagah nya waktu nurunin baliho tapi sekarang keluar nyali asli nya ternyata seorang penakut… dudung dudung,” kata @aspn701***.

“Dudung penakut. Seperti Dudung itu berani nya sama FPI yg tak punya senjata, sama KKB Takut itu manusia penjilat itu si Dudung. Kalau di kota seperti singa, tiba di hutan seperti kucing,” kata @MHERU***.

Sebagaimana diketahui, Jend Dudung memang pernah ramai dibicarakan karena memerintahkan penurunan baliho Rizieq Shihab.

Terbaru, Jenderal Dudung disoroti usai berkomentar soal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Ia meminta supaya prajurit TNI dapat mengajak mereka untuk bersama-sama bergabung membangun Papua sebab mereka adalah saudara se-Tanah Air.

“Satgas tidak harus memerangi KKB, namun mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus karena mereka adalah saudara kita,” kata Jend Dudung pada Rabu, 24 November 2021, dilansir Kompas TV.

“Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI,” tambahnya.