Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman menegaskan bahwa jangan sampai TNI AD memanggil sosok penceramah yang terpapar radikalisme.
“Mereka tahu betul kalau TNI Polri solid susah untuk memecah belah bangsa, maka diupayakanlah perpecahan dulu,” jelasnya.
"Jenderal Dudung melakukan tindakan yang sebaliknya daripada kewajiban Tupoksinya sebagai aparatur abdi pilar pertahanan negara," demikian pernyataan Damai.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir resmi mengangkat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Komisaris Utama PT Pindad (Persero).
“Tapi begitu ditantang yang bersenjata, sudah jelas melakukan teror dan membunuh, dan nyata-nyata ngaku makar, malah dianggap saudara #WakandaToday,” tambahnya.
Jenderal Andika diangkat sebagai KSAD ke-32 sejak 22 November 2018. Pria kelahiran 21 Desember 1964 ini sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis AD ke-39 sejak 23 Juli 2018-22 November 2018.
Selain memperkuat tim komunikasi, Andika juga disebut-sebut gencar berkomunikasi dengan para politikus Senayan terutama legislator dari PDI Perjuangan.
Sebelum dibawa ke Jawa Tengah, Nefra menyebut mendiang akan terlebih dahulu disemayamkan di rumah duka, yakni di kediamannya di Jalan Gempok Nomor 10 Raya, Bambu Apus, Jakarta Timur.