Fakta Jack Ma Dijegal Xi Jinping Agar Tak Lagi Rajai Bisnis di China

Jakarta, law-justice.co - Jack Ma, konglomerat asal China dan pendiri Alibaba ini, selalu menjadi sorotan publik dunia, terutama sejak kritiknya mengenai sistem keuangan China di bawah Presiden Xi Jinping.


Dia pernah pernah mengkritik bahwa industri perbankan China cukup kaku karena hanya memberikan pelayanan kepada segelintir masyarakat.

Baca juga : Pendiri Alibaba Jack Ma Keluarkan Memo Restrukturisasi, Ini Alasannya

"Industri keuangan China, terutama industri perbankan, hanya melayani 20 persen klien dan saya melihat ada 80 persen klien yang tidak tercakup [oleh layanan mereka]," katanya dalam suatu talkshow 2013 lalu, dikutip dari The Wall Street Journal, Sabtu (6/11/2021)


Lalu pada Oktober 2020, Jack Ma mengkritik lagi sistem keuangan pemerintah China. Akibatnya dia dijegal pemerintahan Xi Jinping. Perusahaannya Alibaba dan Ant Group ditekan dan kena denda, dan Jack Ma pun tak lagi muncul di publik.

Baca juga : Ketika Prabowo Subianto Siap Belajar Dari Partai Komunis China


Bulan November seharusnya menjadi waktu terbaik bagi Jack Ma. Setahun yang lalu, Ant Group sebetulnya berencana untuk go public alias menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) dengan mengincar dana senilai US$ 37 miliar atau setara dengan Rp 529 triliun (kurs Rp 14.300/US$).

Namun Beijing mengekang kerajaan bisnis yang dibangun Jack Ma ini, dan tiba-tiba memotong `sayap bintang` perusahaan tech terbesar China itu.

Baca juga : Presiden China Puji Kepemimpinan Jokowi, Harap Prabowo Bisa Teruskan

Sekarang, untuk menghibur investor dengan hati-hati, taipan e-commerce dan miliarder dunia ini mulai kembali ke publik, mengambil langkah tentatif pertamanya balik ke panggung global dengan perjalanan sederhana ke Eropa di mana dia mengembangkan hobi pribadinya seperti hortikultura.

Kunjungan ini berbeda dari kunjungan bak seorang `negarawan` yang dilakukan Ma pada 2017 ketika ia melakukan perjalanan ke New York untuk bertemu Presiden AS terpilih Donald Trump untuk bicara empat mata di Trump Tower, beberapa hari sebelum pelantikan Trump dan berjanji untuk menciptakan satu juta pekerjaan Amerika.

Dilansir empat sumber Reuters yang dekat dengan Alibaba, dikutip Sabtu ini (6/11/2021), pertemuan tingkat tinggi itu, mengguncang pemerintah China. Pejabat China memberitahu Alibaba bahwa Beijing tidak suka Jack Ma bertemu Trump tanpa izin terlebih dahulu.

Apalagi kala itu, Trump mulai sering mengkritik China mengambil pekerjaan orang Amerika. Para sumber ini mengatakan inilah yang menjadi titik balik di mana relasi Jack Ma dengan Beijing mulai rusak. Akan tetapi kala itu, belum ada tindakan tegas.

Yayasan amal Ma, yang menangani pertanyaan media pun, tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

Kantor Informasi Dewan Negara (State Council Information Office) dan Kementerian Luar Negeri China tidak menanggapi permintaan komentar. Semua sumber menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini.

Pertemuan pada 9 Januari 2017 itu terjadi pada saat ketegangan tinggi terjadi antara kedua negara setelah Trump mengkritik China selama kampanye pemilihannya, menyalahkannya atas hilangnya pekerjaan Amerika.

Seorang juru bicara Trump tidak menanggapi permintaan komentar.