Arab Normalisasi Hubungan dengan Israel, Khamenei: Melawan Islam!

law-justice.co - Tindakan negara-negara di Jazirah Arab dikecam Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dengan menyatakan bahwa negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan mereka dengan Israel berdosa.

Ia meminta negara-negara Arab itu segera membatalkan keputusannya. "Beberapa pemerintahan (negara Arab) sayangnya telah membuat kesalahan besar dan telah berdosa karena menormalkan (hubungan mereka) dengan rezim Zionis (Israel) yang keras dan memaksa," ucap Khamenei, dikutip dari Times of Israel, Senin (25/10/2021)

Baca juga : Iran: Israel Menderita Kekalahan Tak Bisa Musnahkan Hamas

"Ini adalah tindakan yang melawan Islam. Mereka harus kembali ke jalan sebelumnya dan membenahi kesalahan besar ini," tambahnya.

Sebelumnya, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko sepakat untuk menormalkan hubungan mereka dengan Israel pada 2020. Keempat negara ini menyusul Mesir dan Jordan yang telah lebih dulu memperbaiki hubungan mereka dengan Tel Aviv.

Baca juga : Ali Khamenei Desak Negara Muslim Setop Ekspor Minyak-Makanan ke Israel

Pada Mei, Khamenei menganggap Israel sebagai sarang teroris dan bukanlah sebuah negara.

Iran sendiri merupakan pendukung perjuangan Palestina garis keras dan secara teratur mengancam menghancurkan negara Yahudi.

Baca juga : Heboh Kartun Pemimpin Ayatulloh Khamenei, Iran Panggil Dubes Prancis

Seperti diketahui sebelumnya, Israel dan Palestina kerap berkonflik atas wilayah negaranya. Pada September lalu, polisi Israel dilaporkan menembak mati seorang perempuan Palestina yang mencoba menikam aparat di Yerusalem.

Menurut pernyataan polisi, perempuan itu mencoba menikam aparat di salah satu jalan menuju masjid Al-Aqsa. Masjid ini merupakan situs paling suci ketiga bagi umat Islam dan kerap menjadi titik panas bentrokan antara aparat Israel dan warga Palestina.

Israel mengerahkan cukup banyak aparat keamanan di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur, dan masih menjadi salah satu sumber konflik Tel Aviv dan Ramallah.