Tragedi Nasi Kotak PSI, Puluhan Warga Koja Keracunan Masal

Jakarta, law-justice.co - Niat baik tak disangka berujung petaka, aksi sosial Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam bentuk nasi kotak atau rice box berlogo partai yang dibagikan kepada warga RW 006, kelurahan Koja, Jakarta Utara berujung membuat puluhan warga keracunan.


Soal kejadian itu, Ketua RW 06, Suratman menceritakan kronologi kejadian keracunan massal itu. Ia mengatakan nasi kotak itu dibagikan pada Minggu (24/10/2021) lalu. Ia menyebut ada sekitar 89 kotak makanan yang dibagikan.

Baca juga : Polisi Tangkap 6 Peneror Bom di Koja Trade Mall, Semua Pelajar SMA

"Selang beberapa jam setelah mengonsumsi, warga mulai merasakan mual-mual," kata Suratman, dikutip dari CNNIndonesia, Senin (25/10/2021).

Suratman mengklaim tidak ada acara khusus yang digelar PSI untuk warga. Pembagian makanan diklaim spontan karena hubungan kedekatan.

Ia mengatakan, dari sekitar 35 orang yang keracunan, tidak semuanya dirawat di rumah sakit.

"Ada yang berobat, ada yang menahan aja. Jadi yang di RS ada 24 orang. Untuk saat ini yang dirawat 5 orang, selebihnya udah diizinkan pulang," katanya.

Sejauh ini pihaknya sudah meminta pihak Puskesmas untuk mendata seluruh pasien yang mengalami keracunan. Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PSI terkait kejadian itu.

Menanggapi hal itu, Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Sianipar mengatakan PSI tidak membuat makanan yang dibagikan dalam bentuk ricebox tersebut.

"Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ricebox ini dari publik, bekerjasama dengan warung-warung dan UMKM. Sejauh ini sudah lebih dari 300 ribu ricebox yang dibagikan di seluruh Indonesia dan selama ini semua berjalan baik," kata Michael saat dihubungi.

Lebih lanjut, Michael juga mengatakan PSI telah mendalami pemilik warung yang membuat makanan tersebut. Pemilik warung, kata dia, sudah menyampaikan permohonan maaf baik kepada PSI maupun kepada warga-warga yang keracunan makanan.

"Kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi," katanya.

Terkait kejadian keracunan itu, ia mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan puskesmas dan RS untuk memastikan warga tertangani.

"Kami mohon maaf atas hal-hal yang kita bersama tidak harapkan. Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan," katanya.