Proyek Kereta Cepat Dibela-belain, Kok Garuda Indonesia Dipailitkan?

Jakarta, law-justice.co - Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono mendesak Presiden Joko Widodo untuk menyelamatkan PT Garuda Indonesia meskipun harus berutang seperti bela mati-matian untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Kata dia, Garuda memiliki sejarah besar dan juga sebagai lambang negara. Karena, setiap negara memiliki penerbangan sebagai simbol negara masing-masing.

Baca juga : Setelah Tak Dianggap PDIP, Projo: Jokowi akan Gabung ke Parpol Lain

"Kalau itu dipailitin ya sudah sama saja Indonesianya tidak ada, tidak ada di langit gitu," ujar Arief Poyuono dalam video yang diterima Jumat (22/10).

Apalagi kata Arief, Garuda Indonesia dibangun dari harta masyarakat di Aceh, termasuk perjuangan ibu-ibu di Aceh zaman Soekarno mengumpulkan emas untuk membeli pesawat.

Baca juga : Pelaku Positif Narkoba, Ini Kronologi Aksi Koboi di Banceuy Bandung

"Woh ini mau dipailitin, dibangkrutin, dihilangkan namanya, itu bahaya. Garuda itu simbol, kalau sudah dipailitin namanya dimatiin. Ya sudah Indonesianya hancur," kata Arief.

Arief pun meminta kepada Presiden Jokowi untuk tidak mau Garuda dipailitkan karena Garuda melambangkan Dewa penyelemat dalam mitologi Hindu.

Baca juga : Terbukti Selingkuh, Seorang Hakim di Sumatera Utara Diberhentikan

"Jadi gak ada tuh Garuda harus dipailitin. Di selamatkan iya, masalah utang mah gampang gitu loh, tinggal utang berutang, kereta cepat dibela-belain, kok Garuda mau dipailitin," pungkas Arief.