Waspada! Gelombang Tinggi-Cuaca Ekstrem Bakal Terjadi di Pesisir Jawa

Jakarta, law-justice.co - Para nelayan di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa diingatkan agar waspada adanya gelombang tinggi akibat cuaca ekstrem. Hal itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

BMKG meminta nelayan agar menepi sejenak dan tunggu laut tenang terlebih dahulu jika terpantau terjadi gelombang tinggi.

Baca juga : Pemilik Sriwijaya Air Kini Terseret Korupsi Timah

"BMKG meminta nelayan di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa untuk mewaspadai potensi perubahan ciaca ekstrem. Menjelang peralinan musim kemarau ke musim hujan ada potensi gelombang tinggi, badai, angin kencang, atau cuaca buruk, dapat terjadi sewaktu-waktu. Ketinggian gelombang bisa mencapai kisaran 4 sampai 6 meter," tulis di Instagramresmi BMKG @infobmkg.

Lewat akun yang sama, BMKG juga memberikan prakiraan harian tinggi gelombang pada 28-29 September 2021.

Baca juga : PDIP Sebut Jokowi dan Anak Mantunya Bagian dari Masa Lalu Partai

"Tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, Selat Malaka bagian utara, dan Selat Sunda bagian selatan," demikian tertulis.

Sementara itu lewat keterangan resmi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung memprediksi tinggi gelombang di selatan Jawa Barat (Jabar) pada 28-29 September berpotensi mencapai ketinggian hingga 4 meter.

Baca juga : Akhiri Konflik Dua Negara, Hamas Siap Letakkan Senjata, Ini Syaratnya

"Berdasarkan data prakiraan tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jawa Barat, diketahui bahwa tinggi gelombang pada 28 September 2021 berpotensi mencapai 4 meter dan berlaku hingga tanggal 29 September 2021 pukul 07.00 WIB," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan tertulis, Selasa (28/9).

Masih berdasarkan data prakiraan tinggi gelombang, pada 29 September, ketinggian gelombang berpotensi mencapai 3 meter.

Kondisi riil di lapangan, ketinggian gelombang bisa berpotensi lebih tinggi dari prakiraan dan pantauan data satelit.

Rahayu mengatakan, gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jabar disebabkan oleh angin kencang hingga 29 knot atau 54 km/jam. Berdasarkan skala Beaufort, angin sekencang itu dapat menyebabkan gelombang laut tinggi atau gale.

Angin kencang yang melanda wilayah Perairan Selatan Jawa Barat juga disebabkan oleh karena menguatnya kembali MJO.

"Selain itu, angin kencang juga disebabkan oleh aktivitas gelombang equatorial Rossby dan Kelvin yang terpantau aktif mulai awal dasarian III September 2021 dan diperkirakan akan berakhir pada akhir dasarian III September 2021," ujarnya.

Kombinasi MJO dan aktivitas gelombang equatorial menjadi penyebab utama angin kencang dan gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat.