Program BBM Satu Harga Membongkar Kebohongan Joko Widodo

Jakarta, law-justice.co - Program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga hingga kini masih dikebut pemerintah bersama PT Pertamina.

Baru-baru ini, Pertamina mengungkap data program tersebut sudah mencapai 297 titik di seluruh Indonesia.

Baca juga : Pemerintah Berencana Menaikan Tarif Kereta Commuteline Jabodetabek

Fakta tersebut pun dikritisi mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu.

Ia lantas menyinggung janji Presiden Joko Widodo soal harga BBM satu harga di seluruh Indonesia.

Baca juga : Nisa Ratu Narkoba Aceh Dituntut Vonis Mati, Ini Detilnya

Bagi Said Didu, data Pertamina tersebut sekaan membuka kebohongan pemerintahan Jokowi.

"Kebohongan terbuka lagi. Bukannya saat Pilpres 2019 sudah dikatakan BBM sudah satu harga?" kata Said Didu dikutip dari akun Twitternya, Senin (20/9).

Baca juga : Kapolresta Manado Diperiksa Propam soal Bunuh Diri Brigadir RA

Program BBM satu harga merupakan salah satu butir Nawa Cita dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan semangat membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa.

Semangat menyamaratakan harga BBM di seluruh Indonesia pemerintahan Jokowi telah dilakukan dengan menerbitkan Peraturan Menteri ESDM 36/2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan secara Nasional.

Namun hingga kini, program tersebut belum tercapai sepenuhnya.

"Artinya, saat itu (janji presiden) bohong dong," demikian Said Didu.