Baru Menjabat Setahun, PM Jepang Bakal Segera Mengundurkan Diri

Jakarta, law-justice.co - Perdana Menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga mengatakan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai pemimpin partai bulan ini, yang secara efektif mengakhiri masa jabatannya sebagai PM setelah baru satu tahun menjabat.

Suga mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri pada pertemuan darurat anggota senior Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa. Demikian disampaikan Sekjen LDP, Toshihiro Nikai kepada para wartawan seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (3/9/2021).

Baca juga : Skandal Emisi Bahan Bakar Jepang Kelabui Konsumen Siapa Korban?

"Hari ini di rapat eksekutif, presiden (partai) Suga mengatakan dia ingin memfokuskan upayanya pada langkah-langkah anti-virus Corona dan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan kepemimpinan," kata Nikai.

"Jujur, saya terkejut. Ini benar-benar disesalkan. Dia melakukan yang terbaik tetapi setelah mempertimbangkan dengan cermat, dia membuat keputusan ini," imbuhnya.

Baca juga : Usai Debut di Cerezo Osaka, Justin Hubner Cetak Sejarah di Liga Jepang

Pengumuman mengejutkan ini muncul dengan peringkat persetujuan publik terhadap kepemimpinan Suga berada pada titik terendah sepanjang masa atas penanganan pemerintahnya terhadap pandemi COVID-19.

Suga mulai menjabat tahun lalu, ketika mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

Baca juga : Pindah ke Jepang dari China Banyak Asal Perusahaan Jerman Ada Apa?

Semula Suga secara luas diperkirakan akan mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin LDP dalam pemilihan yang ditetapkan pada 29 September mendatang.

Menurut jajak pendapat oleh kantor berita Kyodo bulan lalu, peringkat persetujuan pemerintahnya telah menukik ke level terendah sepanjang masa sebesar 31,8 persen.

Suga telah banyak dikritik terkait respons pemerintahnya terhadap pandemi COVID-19.

Yoshihide Suga belajar ilmu politik di Universitas Hosei di Tokyo dan terjun ke politik pada usia 26 tahun.

Ketika Shinzo Abe pertama kali menjadi Perdana Menteri tahun 2006, Yoshihide Suga diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri, kemudian mulai 2012 menjadi juru bicara pemerintah. Suga yang meniti kariernya dari bawah tersebut berasal dari keluarga petani.

"Saya anak sulung dari keluarga petani di distrik Akira. Karena bermaksud mengambil alih pertanian orang tua, saya usai sekolah pindah ke Tokyo. Saya harus bekerja di sebuah pabrik untuk membiayai kehidupan saya. Karena itu, saya terlambat dua tahun memulai kuliah di universitas," katanya seperti diberitakan DW beberapa waktu lalu.