Gagal Tangani Covid-19, Anwar Ibrahim Pastikan PM Muhyiddin Lengser

Malaysia, law-justice.co - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menolak untuk berbicara di sidang parlemen pada Senin (2/8/2021). Langkah Muhyiddin membuat oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim geram. 

Anwar dan gerombolan parlemen bahkan menyambangi parlemen setelah mengetahui Muhyiddin menolak datang. Mereka langsung meminta Muhyiddin mundur.
Muhyiddin sendiri beralasan tak bisa datang ke parlemen karena kasus COVID-19 masih tinggi. Alasan itu tidak sepenuhnya diterima oposisi.

Baca juga : PM Malaysia Muhyiddin Yassin Lengser, Tuding Ada Pihak yang `Rakus`


Anwar menyebut alasan Muhyiddin politis. Bahkan, Anwar menduga Muhyiddin sengaja tak datang untuk memblokir tantangan terhadap pemerintahan.
"Muhyiddin sebagai Perdana Menteri telah jatuh hari ini," ucap Anwar seperti dikutip dari Reuters Senin (2/8/2021)


Dia mengeklaim 107 anggota parlemen telah bersatu meminta pengunduran diri Muhyiddin. Anwar turut mengatakan, banyaknya anggota parlemen meminta Muhyiddin mundur karena sang PM sudah melanggar konstitusi.

Baca juga : Dikabarkan Mundur Besok, Begini Kondisi PM Malaysia Muhyiddin Yassin


Pelanggaran pertama adalah melanggar dekrit Raja yang mencabut pembatasan aktivitas tanpa pemberitahuan. Pelanggaran kedua ialah menghalangi kerja parlemen.
"Hanya melalui cara ini, gejolak politik dapat diakhiri dan kita fokus penuh untuk memperbaiki kesehatan, sosial dan ekonomi yang dihadapi negara sejak 17 bulan lalu," kata dia.


Meski sudah diminta mundur, belum bisa dipastikan apakah Muhyiddin menerima atau menolak hal tersebut.

Baca juga : Tak Didukung Parlemen, PM Muhyiddin Siap Gelar Pemilu Pada 2022


Tuntutan mosi tak percaya yang diajukan Anwar tak bisa pula dilakukan hari Senin (2/8/2021) ini. Keengganan Muhyiddin datang ke parlemen jadi penyebabnya.