Terus Cetak Rekor, Pakar Kesulitan Estimasi Akhir Gelombang Covid-19

Jakarta, law-justice.co - Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Helda, mengatakan bahwa puncak kurva kasus Covid-19 sulit diestimasi. Hal itu ditenggarai dengan salah satu faktornya adalah adanya data yang tak valid sejak awal kasus muncul.

"Jadi masih sulit mengestimasi kapan ini berakhir gelombangnya," kata dr. Helda dalam diskusi daring Gelora Talks, Selasa (6/7/2021).

Baca juga : Lemahnya Pengawasan Obat Berbahaya di Indonesia Disoroti Epidemiolog

Helda menyampaikan, untuk mengestimasi puncak kurva kasus Covid-19 diperlukan hitungan matematika dengan cara metode modeling. Kekinian menurutnya para epidemiolog juga sedang bekerja keras untuk melakukan estimasi.

Helda mengatakan, kendala untuk mengestimasi kapan puncak kurva kasus Covid salah satunya data dari awal kerap kali berubah. Sehingga hal itu menjadi menyulitkan.

Baca juga : Epidemiolog Sebut PPKM Tak Diperlukan Lagi: Pandemi Sudah Terkendali!


"Tapi kemudian waktu dulu bolak balik tuh teman-teman epidemiolog di publik ini kita sampai di sini terus geser lagi, geser lagi puncaknya. Karena apa? Karena kita tidak punya data yang baik," tuturnya.


Lebih lanjut, Helda mengatakan sangat sulit untuk tidak mengatakan data covid di Indonesia merupakan data yang valid. Hal itu pula membuat estimasi puncak kurva sulit diketahui.

Baca juga : Kemenkes Yakin Tak Akan Ada Lagi Gelombang Covid, ini Alasannya

"Di luar (negeri) itu mengajarkan tentang modeling itu mereka punya semua data-datanya karena semua (orang) asuransi semua masyarakatnya terdata dengan baik sehingga mudah untuk melakukan modeling," tuturnya.


Kasus Melonjak


Untuk diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Selasa (6/7/2021) bertambah 31.189 orang. Sehingga jumlah kasus positif di Tanah Air kini mencapai 2.345.018 orang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan melalui akun Twitter resminya @Kemenkes RI.

Sementara itu, tercatat sebanyak 15.863 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Total selama ini sudah ada 1.958.543 orang yang sembuh.

Meski demikian, jumlah kasus meninggal pun bertambah 728 orang. Hingga saat ini ada 61.868 orang dinyatakan meninggal karena terinfeksi Covid-19.

Kemudian, Kemenkes RI juga mencatat terdapat 86.969 orang masuk ke dalam kategori suspek. Sejauh ini masih ada 324.597 kasus aktif atau masih menjalani perawatan atau isolasi di rumah sakit.