PDIP Bisa Pecah Lebih dari 3 Kubu Jika Mega Tak Lakukan Ini

Jakarta, law-justice.co - Pilpres 2024 bisa membuat faksi di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diprediksi bisa muncul lebih dari tiga kubu. Hal itu terjadi jika Ketua Umum Megawati Soekarnoputri gagal mengelola perbedaan di dalam internal partai yang berlambang banteng tersebut.

Hal itu disampaikan oleh pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas) Saiful Anam melihat dinamika internal yang terjadi di PDIP jelang Pilpres 2024.

Baca juga : Anies Baswedan Nyatakan Bakal Rehat Politik Sejenak

Bahkan Ia mengatakan, saat ini sudah mulai terlihat ada tiga faksi yang terlihat di internal PDIP, mulai dari faksi Puan Maharani, Ganjar Pranowo, hingga yang menginginkan presiden tiga periode. Namun faksi ini bisa saja bertambah jika manajemen silang pendapat tidak diakomodasi dengan baik.

"Saya kira bukan hanya akan pecah menjadi 3 kubu, bisa lebih dari itu apabila Megawati tidak bisa mengelola banyaknya silang pendapat di internal PDIP, termasuk soal pilihan Pilpres 2024 mendatang," ujar Saiful, Minggu (27/6/2021).

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

Karena menurut Saiful, PDIP sangat rentan terjadi konflik internal dan eksternal. Dari sisi internal, konflik akan terjadi jika tidak dapat mengakomodir calon terbaik yang dimajukan, utamanya untuk Pilpres 2024 nanti.

"Maka bukan tidak mungkin partai banteng ini akan ditinggalkan oleh pemilihnya," kata Saiful.

Baca juga : Eksaminasi Hukum Atas Vonis MK Pada Kasus Sengketa Hasil Pilpres 2024

Sementara dari sisi eksternal, partai politik koalisi yang ada saat ini dianggap sudah kelihatan mengambil ancang-ancang untuk meninggalkan PDIP jika calon yang diajukan tidak kompeten dan dianggap tidak menguntungkan bagi mitra koalisi.

"Saat ini parpol mitra koalisi hanya melihat simpul Jokowi, tidak melihat simpul Megawati. Untuk itu, lambat laun parpol mitra koalisi akan meninggalkan PDIP kalau tidak dapat mengelola konflik internal," lanjutnya.

Bahkan bisa jadi PDIP menjadi musuh bersama bagi koalisi parpol dalam kesempatan Pemilu 2024 mendatang jika tidak mampu mengambil hati mitra koalisinya.

"Saya kira lambat laun hal tersebut akan terbukti, apalagi saya lihat langkah yang diambil Megawati belakangan seringkali membuat gerah parpol koalisi," tutup Saiful.