Diserang, Keluarga Muslim Tewas, Dewan Muslim Kanada: Serangan Teroris

Jakarta, law-justice.co - Seorang pengemudi menabrakkan sebuah truk pickup ke sebuah keluarga yang terdiri dari lima orang, menewaskan empat orang dari mereka dan melukai serius satu orang lainnya di Kanada.

Kepolisian Kanada menyatakan serangan di kota London, Ontario itu direncanakan dan pelaku menargetkan para korban karena mereka Muslim.

Baca juga : 7 Bandara Ditutup Akibat Erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara

Pelakunya, Nathaniel Veltman (20) ditahan dan menghadapi empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama. Polisi mengatakan Veltman, seorang warga London, tidak mengenal para korban.

Seperti dilansir Associated Press dan Channel News Asia, Selasa (8/6/2021), Dewan Nasional Muslim Kanada mengatakan sangat ngeri atas serangan ini. Dikatakan bahwa Muslim di Kanada telah menjadi terlalu akrab dengan kekerasan Islamofobia.

Baca juga : Zulhas Tak Masalah PKS Gabung Koalisi Prabowo, Jangan Baper

"Ini adalah serangan teroris di tanah Kanada, dan harus diperlakukan seperti itu," kata Kepala Dewan Nasional Muslim Kanada, Mustafa Farooq.

Nawaz Tahir, seorang pengacara London dan pemimpin komunitas Muslim, mengatakan, "Kita harus menghadapi dan membasmi Islamofobia dan kekerasan Islam - bukan besok, hari ini, demi anak-anak kita, keluarga kita, komunitas kita," tegasnya.

Baca juga : Muhadjir : Anak Orang Kaya Penerima KIP-K Bisa Ditindak

Pihak berwenang mengatakan seorang pemuda ditangkap di tempat parkir sebuah mal terdekat setelah serangan di kota London, Ontario tersebut. Polisi mengatakan sebuah truk pickup hitam menaiki trotoar dan menabrak para korban di persimpangan jalan.

Detektif Paul Waight mengatakan Veltman mengenakan rompi yang tampak seperti pelindung tubuh. Waight mengatakan polisi tidak tahu pada saat ini apakah tersangka adalah anggota kelompok kebencian tertentu. Dia mengatakan polisi London bekerja sama dengan polisi federal dan jaksa untuk melihat kemungkinan tuduhan terorisme. Dia menolak merinci bukti yang menunjukkan kemungkinan kejahatan rasial, tetapi mengatakan serangan itu direncanakan.

"Kami yakin para korban menjadi sasaran karena keyakinan Islam mereka," kata Kepala Polisi London Stephen Williams.

"Kami memahami bahwa peristiwa ini dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan di masyarakat, khususnya di komunitas Muslim, di komunitas mana pun yang menjadi sasaran kebencian ... Tidak ada toleransi dalam komunitas ini yang dimotivasi oleh kebencian, menargetkan orang lain dengan kekerasan," tuturnya.

Wali Kota London Ed Holder mengatakan pengibaran bendera setengah tiang akan dilakukan selama tiga hari di kota di Ontario tersebut, yang memiliki 30.000 hingga 40.000 warga Muslim di antara lebih dari 400.000 penduduknya.

"Ini adalah tindakan pembunuhan massal yang dilakukan terhadap Muslim," kata Holder. "Itu berakar pada kebencian yang tak terkatakan. Besarnya kebencian semacam itu dapat membuat satu pertanyaan tentang siapa kita sebagai sebuah kota," imbuhnya.