Retno Ungkap Negara OKI Belum Temukan Resolusi Untuk Nasib Palestina

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 16 dari 57 negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI termasuk Indonesia menggelar pertemuan mendadak secara virtual membahas Palestina, pada Minggu (16/5/2021).


Pertemuan darurat ini dihadiri 16 menteri dan wakil menteri luar negeri negara anggota OKI dan juga wakil dari negara OKI lainnya.

Baca juga : Menlu Sebut Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.5


Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mewakili Indonesia dalam pertemuan itu menjelaskan, mereka membahas secara khusus agresi Israel di wilayah Palestina khususnya Al-Quds Al-Shareef atau Yerusalem dan Jalur Gaza.

Retno menyampaikan hingga kini pertemuan masih berlangsung dan belum menghasilkan keputusan final.

Baca juga : Menlu Indonesia : Israel Ingin Hilangkan Negara Palestina


"Menurut rencana, pertemuan OKI ini akan menghasilkan sebuah resolusi. Saat ini pembahasan resolusi masih terus dilakukan," kata Retno dalam konferensi persnya.
Retno menambahkan, meski belum ada keputusan final, ada empat poin sudah terlihat sebagai hasil dari resolusi tersebut.
Berikut empat poin tersebut:

● Seruan kepada komunitas internasional, khususnya DK-PBB, untuk mengambil langkah konkret atas tindakan kekerasan dan pelanggaran hukum internasional. Dan bila DK PBB gagal, maka SMU PBB harus melakukan Pertemuan Darurat.

Baca juga : Puji Menlu Retno di ICJ soal Agresi Israel, Guru Besar UI: Menggelegar

● Kita juga harapkan dalam resolusi tersebut akan terdapat elemen desakan untuk menerapkan mekanisme international protection/international presence untuk melindungi warga sipil Palestina maupun kompleks Masjid Al Aqsa.
● Seruan kepada komunitas internasional untuk menghentikan aksi kolonial dan segregasi rasial Israel.
● Serta penegasan kembali posisi OKI dalam mendukung isu Palestina dan Al Quds Al-Sharif dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina berdasarkan two-states solution dan sesuai dengan parameter-parameter internasional.

Lebih lanjut, Retno menegaskan Indonesia memberikan tiga usulan langkah kunci menghentikan agresi Israel.


"Kita semua tidak boleh lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial di dunia ini," ujar Retno.


"Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai occupying power. Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel," pungkasnya.