Direktur KPK: Hampir Semua yang Jadi Ketua KPK Berubah Jadi Sombong

Jakarta, law-justice.co - Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko, berbicara mengenai sosok pimpinan KPK dari masa ke masa.

Ia mengabdi di KPK sejak 2004 mulai era Taufiequrachman Ruki, Antasari Azhar, Busyro Muqoddas, Abraham Samad, Agus Rahardjo, dan kini Firli Bahuri.

Baca juga : Soal Investasi Fiktif, KPK Periksa Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih


Menurut Sujanarko, hampir seluruh orang yang menjadi pimpinan KPK berubah mentalnya, meski tak seluruhnya berubah, salah satunya Busyro Muqoddas. Namun ia mencatat hampir seluruh Ketua KPK berubah menjadi orang sombong.


"Hampir seluruh orang, seluruh pimpinan KPK itu kalau jadi pimpinan KPK berubah mentalnya. Ada beberapa yang enggak berubah, Pak Busyro enggak berubah. Tapi hampir seluruhnya yang jadi Ketua KPK itu jadi orang yang sombong," ujar Sujanarko dalam perbincangan di channel YouTube HARIS AZHAR dikutip Rabu (12/5/2021)

Baca juga : Konfirmasi Uang Rp800 Juta, KPK Upayakan Sahroni Hadir di Sidang SYL


Sujanarko menilai, perubahan tersebut lantaran pimpinan KPK memiliki kewenangan yang besar dan bisa bertemu dengan para petinggi negara.


"Dari orang yang dulu tidak punya kewenangan apa-apa, sekarang kewenangannya luar biasa. Ketemu presiden diterima, bisa perintahkan menteri. Kesombongan ini kalau dibarengi niat politik itu sangat berbahaya," ucapnya.

Baca juga : Hari Ini KPK Jadwalkan Pemeriksaan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Sujanarko pun ditanya apakah Firli memiliki niat politik dengan memanfaatkan jabatan sebagai Ketua KPK. Namun ia mengaku tak tahu.


"(Firli) mau jadi Presiden 2024?" tanya Haris.


"Bisa juga," jawab Sujanarko.


Sujanarko menegaskan, jabatan pimpinan KPK sangat populer. Sehingga jalan menuju jabatan lain sebagai petinggi negeri terbuka lebar. Untuk itu, ia mengingatkan bahwa menjadi pimpinan KPK harus kuat mental.

"Pimpinan KPK itu karena termasuk dalam jabatan paling populer di Indonesia dan pasti apa ya, menjadi media darling juga kalau benar. itu pasti kans untuk jadi wakil presiden itu bisa, lah ini yang berbahaya. Makanya kalau jadi pimpinan mentalnya harus kuat, kalau enggak sombong," ucapnya.


Sujanarko pun menyebut beberapa nama pimpinan KPK yang berubah seperti Bambang Widjojanto, Abraham Samad, dan Chandra Hamzah.