Komandan Brimob Meninggal Usai Divaksin, Polri: Karena Positif Covid

law-justice.co - Polri membantah meninggalnya komandan kompi Brimob Iptu Laurens Tenine karena suntikan vaksin. Menurut Polri, dia meninggal karena positif COVID-19, meski meninggal usai divaksin.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Argo Yuwono berdasarkan hasil pemeriksaan di Rumah Sakit. "Dilakukan sampel pemeriksaan COVID-19 (RT-PCR) di RS Haulussy Ambon dengan hasil positif," katanya, Rabu (7/4/2021).

Baca juga : Penelitian Terbaru: Covid-19 Parah Bikin Otak Menua bak Usia 71 Tahun

Mantan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya itu membeberkan kronologis meninggalnya Iptu Laurens. Saat itu, keluarga pasien tiba ke RS Bhayangkara dengan keluhan tak sadarkan diri.

Lalu, dilakukan pemeriksaan. Setelah diperiksa oleh dokter jaga Unit Gawat Darurat, didapati tidak ada respon nafas dan nadi. Kemudian, dilakukanlah tindakan resusitasi jantung paru selama 1 siklus. Namun, hasilnya dinyatakan tidak berhasil.

Baca juga : Sambo Salahkan Rutan Kejagung usai Putri Candrawathi Positif Covid-19

"Pasien juga diperiksakan rekam jantung dengan alat EKG didapatkan hasil no respons. Untuk refleks pupil dan kornea negatif dan dinyatakan meninggal dunia pukul 07.17 WIT," kata dia lagi.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Komisaris Besar Polisi Muhammad Roem Ohoirat membenarkan informasi mengenai salah satu komandan kompi di satuan Brimob Polda Maluku yakni Iptu Laurens meninggal dunia hari ini, Minggu 4 April 2021.

Baca juga : Putri Candrawathi Positif COVID-19, Hadiri Sidang secara Virtual

Roem menjelaskan, Iptu Laurens meninggal dunia usai divaksin astraZeneca. "Benar, almarhum meninggal dunia. Almarhum meninggal setelah divaksin pada tanggal 30 Maret 2021, namun pada tanggal 31 meriang dan sesak napas," ujar Roem saat dihubungi VIVA.

Roem mengatakan, setelah mengalami gejala tersebut, Laurens diantar istrinya ke rumah sakit namun saat diperiksa dokter tidak ada penyakit yang menyebabkan korban mengalami gejala seperti itu.

Akhirnya, Laurens diberi obat. Setelah itu beraktivitas seperti biasa. Tidak lama dari situ, Iptu LT mengalami gejala sesak napas hingga meninggal dunia. Roem belum bisa menjelaskan apakah meninggal nya karena divaksin atau tidak.

Setelah dinyatakan meninggal, tim satgas COVID1-9 melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Iptu LT. Dari sana didapatkan ternyata Iptu Laurens positif COVID-19.

"Kita tidak tahu apakah sebelumnya almarhum sudah positif lalu divaksin atau bagaimana. Akhirnya jenazah Iptu LT langsung dimakamkan dengan protokol COVID-19," kata dia.