Akhirnya Terungkap Alasan Zakiah Aini Bisa Tembus Serang Mabes Polri

law-justice.co - Banyak pihak yang menanyakan bagaimana cara terduga teroris Zakiah Aini bisa tembus masuk menyerang ke Mabes Polri. Ternyata alasannya adalah karena metal detector di pintu masuk Mabes Polri rusak sehingga tak bisa mendeteksi senjata yang dibawanya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengatakan untuk masuk ke lingkungan Mabes Polri, penjagaan menerapkan SOP, yaitu pemeriksaan identitas dan keperluan datang ke markas polisi itu apa. Pemeriksaan juga diberlakukan untuk barang bawaan pengunjung.

Baca juga : Soal Kasus di Solo Raya, Densus 88 Kembali Tangkap 2 Terduga Teroris

“Pemeriksaan ini termasuk melewati metal detector. Sejak kkemarin (penyerangan oleh Zakiah Aini), Mabes Polri sedang mengaudit sistem pengamanan, kalau ada yang masih dianggap kurang,” katanya, Jumat (2/4/2021).

Brigjen Rusdi mengungkapkan berdasarkan pemeriksaan perangkat di penjagaan pintu masuk, metal detector baru bunyi setelah pengunjung melewati satu langkah. Padahal harusnya bisa lebih baik dari itu.

Baca juga : Pengamanan Nataru, Kapolri: Densus Sudah Tangkap 18 Terduga Teroris

“Mungkin ada sedikit kerusakan pada metal detector penjagaan bagian belakang. Idealnya metal detector langsung berbunyi ketika dideteksi ada barang seperti senjata api. Tetapi, ketika lewat satu langkah, baru berbunyi. itu salah satu temuan saat audit,” kata dia.

Sebelumnya pengamat Teroris dari Community of Ideological Islamic Analyst, Harits Abu Ulya mencium kejanggalan dari aksi teror penyerangan di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) pada Rabu, 31 Maret 2021.

Baca juga : Densus Tangkap 3 Teroris Jaringan NII di Tangerang

Salah satu yang jadi pertanyaan publik ialah soal tingkat keamanan di pintu masuk Mabes Polri, lantaran terduga teroris bernama Zakiah Aini tersebut bisa dengan leluasa masuk sambil bawa senjata.

Pasalnya dia mencium banyak kejanggalan terkait penyerangan yang didalangi wanita kelahiran 1995 tersebut, di antaranya soal lolosnya Zakiah Aini dari alat pendeteksi metal detector.

“Bisa saja itu anak perempuan lagi marah kemudian ada yang memengaruhi dia. Karena di sini banyak kejanggalan, kok dia bisa lewat metal detector, kan aneh,” ujarnya.

Selain itu, Harits juga heran mengapa Zakiah Aini langsung ditembak mati di tempat. Padahal seharusnya, aparat kepolisian melakukan sejumlah prosedur di antaranya melumpuhkan kaki untuk tujuan pengungkapan identitas dan latar belakang penyerangan.

Harist juga berspekulasi bahwa Zakiah Aini bisa jadi dalam kondisi labil atau bahkan sedang terpengaruh hipnotis dan obat-obata sehingga dia nekat melakukan penyerangan di Mabes Polri. Artinya, ada kemungkinan Zakiah melakukan hal itu tanpa sadar dan sedang dikendalikan oleh seseorang.

“Dia (OTK) putar-putar di ruang terbuka sambil nenteng senjata api (senpi). Dan kalau benar senpi bagaimana bisa ia lolos dri pintu penjagaan?,” tutur Harist.

“Bisa saja dia wanita dalam kondisi labil, marah, atau semacamnya di bawah kendali hipnosis atau obat-obatan. Kemudian dia disuruh melakukan sesuatu yang di luar kesadaran dirinya,” jelasnya.