Densus Tangkap Terduga Teroris yang Berprofesi Tukang Soto di Bantul

law-justice.co - Densus 88 Antiteror terus memburu terduga teroris usai terjadi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Sellatan. Pada Jumat (2/4/2021) hari ini, Tim Densus menangkap WJN (44) warga RT 03 Pedukuhan Widoro, Bangunharjo, Sewon, Bantul, DIY.

Dari rumah WJN, Densus 88 membawa sejumlah buku, senapan angin, busur dan anak panah. Ketua RT 03 Pedukuhan Widoro, Bantul Moch Safii, membenarkan penangkapan WJN.

Baca juga : Soal Kasus di Solo Raya, Densus 88 Kembali Tangkap 2 Terduga Teroris

"Dari kemarin banyak mobil lalu lalang di sini dan tadi pagi ada (mobil) Avanza hitam di depan situ (jalan kampung) lama," kata Safii saat ditemui di kediamannya, Jumat (2/4/2021).

"Terus saya lihat dan sama istri saya difoto (mobilnya). Nah habis difoto itu ada yang keluar dari dalam mobil dan bilang `Mbak, jangan difoto. Dihapus, saya dari Jakarta Densus 88 mau mengeksekusi rumah si A`. Saya disuruh diam dulu, jangan ambil gambar, jangan komentar apa-apa ini Densus 88," lanjut Safii.

Baca juga : Pengamanan Nataru, Kapolri: Densus Sudah Tangkap 18 Terduga Teroris

Selanjutnya, Safii dan Kepala Pedukuhan Widoro diminta menjadi saksi penggeledahan yang dilakukan Densus 88. Penggeledahan berlangsung seusai waktu salat Jumat. "Ambilnya pagi, dan penggeledahan tempatnya habis Jumatan," ucapnya.

Terkait barang-barang apa yang diamankan Densus 88, Safii menyebut ada beberapa barang. "Tadi ada 14 kelompok, di dalam kelompok ini bermacam-macam barang ditemukan, ada buku panduan, ada panah, ada busur, ada macam-macam saya tidak hafal," katanya.

Baca juga : Gantikan Marthinus Hukom, Ini Sosok Sentot Prasetyo Kadensus 88 Baru

"Terus tadi saya lihat ada senjata angin untuk berburu, karena dia memang kerap berburu. Tapi kalau itu (bahan peledak) tidak ada," imbuhnya.

Dia menambahkan, penggeledahan berlangsung sangat lama. Bahkan hingga sore hari. "Lama sekali, dari siang sampai sekitar jam 4 sore tadi," ucapnya.

Safii menyebut WJN dan keluarganya sudah tinggal lama di Pedukuhan Widoro. Menyoal kegiatan sehari-hari, dia mengatakan jika WJN berprofesi sebagai penjual soto.

"Sudah lama tinggal di sini sama istri dan anaknya 3, sosial masyarakatnya biasa, tidak tertutup banget tidak. Yang saya tahu akhir-akhir ini jualan soto," ucapnya.