Ternyata ini Pemicu Efek Vaksin AstraZeneca Alami Pembekuan Darah

law-justice.co - Sebanyak tiga orang tenaga kesehatan (nakes) di Norwegia mengalami pembekuan darah setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Penerima vaksin tersebut berusia di bawah 50 tahun. Kasus tersebut dilaporkan pada Sabtu (13/3/2021) lalu.

Untuk mengetahui penyebab efek samping itu, Kepala Dokter Rumah Sakit Rikshospitalet di Oslo, Pal Andre Holme, melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap nakes tersebut.

Baca juga : 116 Ribu Vaksin AstraZeneca di Bengkulu Kadaluarsa, Kok Bisa?


Dari pemeriksaan itu, ia menyimpulkan pembekuan darah itu ada hubungannya antara antibodi vaksin saat bereaksi dengan trombosit. Ia menyebut, pola sama juga terjadi di pengobatan lainnya.


“Saya yakin bahwa antibodi ini adalah alasannya, dan saya tidak melihat alasan lain selain vaksin yang memicunya,” ujar Holme kepada surat kabar Norwegia Verdens Gang, dikutip pada Minggu (21/3/2021).

Baca juga : Dijadikan Vaksin Booster, Mana Lebih Baik Astrazeneca vs Pfizer


Temuan itu, lanjut Holme didukung dengan tidak adanya riwayat pasien lain yang menyebabkan respons imun yang parah. “Dan tidak ada hal lain selain vaksin yang dapat menjelaskan bahwa kita memiliki respons imun seperti in,” tegasnya.


Ia menambahkan, saat seseorang diberikan vaksin, tubuhnya akan mengembangkan antibodi. Sejumlah antibodi itu bereaksi dengan cara mengaktifkan trombosit. Dalam kasus suntikan AstraZeneca, reaksi itu dapat menyebabkan pembekuan darah.

Baca juga : RI Terima Hibah Lagi, Belanda Kirim 207 Ribu Vaksin AstraZeneca


Holme menekankan, bukan antibodi dalam darah secara umum yang menjadi masalah. “Kita berbicara tentang antibodi yang spesifik,” ungkapnya.


Pada Minggu (21/3/2021) waktu setempat, satu dari tiga nakes yang menerima vaksin AstraZeneca meninggal dunia.


Sebelumnya, ada tiga nakes yang mengalami efek samping berupa pembekuan darah setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Selain itu, mereka juga mengalami pendarahan dan kekurangan trombosit.