Dijadikan Vaksin Booster, Mana Lebih Baik Astrazeneca vs Pfizer

Kamis, 10/02/2022 22:24 WIB
Vaksin Astrazeneca dengan Pfizer, mana lebih baik untuk vaksin booster (sinar harapan)

Vaksin Astrazeneca dengan Pfizer, mana lebih baik untuk vaksin booster (sinar harapan)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah menggunakan dua vaksin untuk dijadikan vaksin booster, yakni vaksin Astrazeneca dengan Pfizer. Namun, manakah yang lebih baik diantara kedua vaksin ini?

Vaksin booster diberikan setengah dosis kepada mereka yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua minimal 6 bulan sebelumnya. Booster ini diberikan kepada masyarakat Indonesia berusia 18 tahun ke atas.

"Untuk triwulan I-2022 alokasi vaksin booster akan diutamakan untuk Vaksin AstraZeneca mengingat ketersediaan stok vaksin yang cukup banyak," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmidzi, dikutip dari laman Sehat Negeriku, Kamis (10/2/2022).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan penyuntikan vaksin heterologous. Menurutnya hal ini sudah banyak dilakukan peneliti di luar negeri. Selain itu dengan cara ini jenis antibodi yang dihasilkannya lebih kaya dibandingkan dengan skema homologous atau vaksin primer sama dengan booster.

"Setelah kita lihat, rata-rata kalau vaksin primer itu mungkin 100-200 sudah tinggi sekali titer antibodinya. Begitu dia disuntik booster setengah dosis (booster), itu naik ke level 7.500 sampai 8.000. Kalau kita ingat plasma konvalesen itu memberikan proteksi di level 250," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (18/1/2022).

Dalam sebuah penelitian di Brasil menemukan orang yang mendapatkan vaksin primer (dua dosis) Sinovac, akan mampu melawan Covid varian omicron setelah mendapatkan booster alias vaksin dosis ketiga dari AstraZeneca, Pfizer-BioNTech atau Johnson & Johnson.

Penelitian yang dilakukan di Brasil dan Universitas Oxford ini menemukan bahwa vaksin Sinovac mendapatkan penguat yang lebih baik dari vaksin platform vektor vaksin (AstraZeneca dan Johnson & Johnson) atau vaksin platform mRNA (Pfizer dan Moderna) dalam melawan Covid-19 termasuk varian Omicron dan Delta.

Dalam penelitian ini, vaksin vektor virus seperti yang dikembangkan oleh AstraZeneca menggunakan versi yang lebih lemah dari virus lain untuk mengirimkan instruksi genetik untuk membuat protein dari virus yang perlindungannya dicari.

Sedangkan vaksin mRNA Pfizer dan BioNTech mengirimkan transkrip genetik dengan instruksi untuk membuat protein virus guna mengajari tubuh cara bertahan melawan infeksi.

Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa dosis ketiga Sinovac juga meningkatkan antibodi, tetapi hasilnya lebih baik bila pengguna vaksin Sinovac menggunakan booster vaksin merek berbeda, menurut penelitian terbaru yang melibatkan 1.240 sukarelawan dari kota Sao Paulo dan Salvador di Brasil.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar