Rencana Penjualan Saham Bir Diprotes PDIP, Begini Kata Wagub DKI

law-justice.co - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjual saham bir PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) dipertanyakan oleh Ketua DPRD DKI yang merupakan politikus PDIP Prasetio Edi Marsudi. Hal itu pun langsung ditanggapi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Menurutnya, tidak ada pihak yang dirugikan jika saham bir di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) dijual. Bahkan, katanya keuntungan dari hasil penjualan bisa dialokasikan sebagai dana penanganan COVID-19.

Baca juga : Ahmad Riza Patria: Gibran Kandidat Cawapres Prabowo Paling Dominan

"Terkait saham bir di Delta ini kan menjadi, sudah menjadi janji dari pada Anies-Sandi. Setiap pemimpin punya janji kampanye ketika dipilih, berarti yang terpilih kan harus memenuhi janjinya. Kemudian, masyarakat kan menagih janji, tugas kami memenuhi janji, Anies-Sandi memenuhi janjinya untuk menjual saham di PT Delta," katanya di Balai Kota, Rabu (3/3/2021).

"Tidak ada yang dirugikan. Provinsi tidak dirugikan, masyarakat tidak dirugikan, teman-teman DPRD juga tidak dirugikan. Jadi kalau itu dijual kepada publik, uangnya diterima kembali bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya. Umpamanya untuk kepentingan COVID, umpamanya kepentingan pendidikan, kepentingan masyarakat umum, umpamanya untuk infrastruktur," imbuhnya.

Baca juga : Pilpres 2024, Seruan Gerindra: Pertempuran Terakhir, Harus Dimenangkan

Pemprov DKI Jakarta tetap berkomitmen merealisasikan janji tersebut. Namun, Riza menyadari upaya ini perlu restu dari DPRD DKI Jakarta.

Kedepannya, dia berencana duduk bersama dewan untuk mendiskusikan penjualan saham Bir Anker. Setelah itu, dia mempersilakan para dewan untuk mengkaji wacana ini.

Baca juga : Tolak Berkoalisi dengan PDIP, Gerindra : Capres Kami Tetap Prabowo

"Insyaallah nanti di DPRD nanti tentu akan dilakukan pengkajian. Apakah keinginan dari Pemprov, dari kami untuk menjual saham PT Delta dimungkinkan atau tidak, ya kita bisa diskusi. Kenapa pemprov ingin menjual (jadi) punya alasan," jelasnya.

"Nanti teman-teman DPRD silahkan dikaji, dipelajari, dibahas, perlu atau tidak dijual. Setelah dijual kan nati ada pembahasan kira-kira uangnya mau dipakai buat apa yang lebih bermanfaat," sambungnya.

Politikus Gerindra ini berharap DKI segera melepas saham produsen Bir Anker ini. Dia optimistis diskusi ini bisa membuahkan hasil baik bagi kepentingan masyarakat.

"Sebenarnya saya saya yakin (jika) mendiskusikan ini akan ketemu titik temunya yang terbaik, tidak hanya terbaik untuk teman-teman DPRD dan pemprov. Tapi yang paling penting adalah terbaik bagi kepentingan masyarakat Jakarta," tegasnya.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sebelumnya mempertanyakan alasan Pemprov DKI Jakarta bersikukuh menjual saham PT Delta Djakarta. Prasetio menilai semestinya tak jadi masalah mengingat Pemprov DKI tidak pernah menyuntikkan dana ke produsen bir Anker itu.

"Bukan masalah menguntungkan atau nggak, itu nggak ada salahnya. Kita tidak pernah menyuntik dana ke PT Delta. Ini ada apa? Ada apa dengan orang yang menggebu-gebu untuk menjual PT Delta? Itu pertanyaan saya," kata Prasetio Edi di gedung DPRD, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (2/3/2021).

Baca juga:
Pemprov DKI Bantah Tambah Saham Bir Anker: Kita Mau Jual
Bahkan Prasetio mengungkapkan, sejak awal, pemerintah pusat telah memberikan kewenangan pengelolaan PT Delta Djakarta kepada DKI Jakarta, tepatnya di era kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin. Kala itu pemerintah berusaha mengendalikan peredaran bir di tengah masyarakat.

Hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta masih menjadi pemegang saham di PT Delta Jakarta. Rencana penjualan saham tersebut sebelumnya disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Penjualan saham itu juga menjadi salah satu janji kampanyenya. Anies menyebut alasan penjualan saham bir bukan soal untung-rugi.