Perdana Berkantor di Gedung Putih, Biden Sibuk Cuci Piring Kotor Trump

Jakarta, law-justice.co - Pasca dilantik, Presiden Amerika Serikat Joe Biden langsung sibuk "cuci piring kotor" yang ditinggalkan Donald Trump. Hari pertama ngantor di Gedung Putih, Biden langsung mencabut berbagai kebijakan buruk yang sudah diambil Trump.

Tak ada waktu bagi Biden untuk bersantai-santai. Setelah acara pelantikan di Capitol Hill selesai pada Rabu siang (21/1), Biden langsung menuju Gedung Putih.

Baca juga : Respons Jokowi, IDI Ungkap 3 Sebab Mayoritas Dokter Ada di Jawa

Seperti melansir rakyatmerdeka.com, hal pertama yang dilakukannya adalah memberikan arahan ke anak buahnya yang bekerja di sana.

Biden minta anak buahnya bekerja profesional. Ia tidak mau ada anak buahnya yang bersikap tidak hormat atau berbicara dengan merendahkan orang.

Baca juga : Bareskrim: Thailand Akan Serahkan Gembong Narkoba Fredy Pratama

"Kalau saya mendengar Anda memperlakukan rekan kerja lainnya dengan tidak hormat, saya akan langsung memecat Anda," ancam Biden, kemarin.

Mantan Wapres Barack Obama ini juga langsung “nembak”. Dia bilang, pemerintah Trump tak memberikan contoh baik dalam memperlakukan orang lain. "Setiap orang berhak diperlakukan dengan sopan dan bermartabat. Itu telah hilang secara besar-besaran selama empat tahun terakhir," ucapnya.

Baca juga : Efek Samping Langka Akibat Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ini Gejala TTS

Setelah itu, Biden menandatangani 17 perintah eksekutif yang isinya mengembalikan berbagai kebijakan yang telah diambil Trump. Perintah itu antara lain mengembalikan AS ke dalam kesepakatan iklim Paris Agreement. Sebelumnya, pada 2017, Trump menarik AS dari Paris Agreement.

"Ini semua hanyalah titik awal. Tidak ada waktu lain untuk memulai selain hari ini,” kata Biden, di Oval Office, saat dia mulai menandatangani setumpuk dokumen.

Biden juga meneken perintah dalam penanggulangan pandemi Corona dengan meluncurkan kampanye 100 Hari Memakai Masker. Dalam perintah itu, Biden mewajibkan pemakaian masker dan penerapan physical distancing di Gedung Federal dan di Tanah Federal. Dia juga mendesak pemerintah negara bagian untuk melakukan hal yang sama.

Perintah lain adalah membatalkan penarikan AS dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Biden menunjuk pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, menjadi kepala delegasi AS di WHO.

Kebijakan lain yang diambil adalah mencabut Muslim Travel Ban yang diterapkan Trump.

Biden membatalkan larangan perjalanan untuk 13 negara, yang sebagian besar populasinya mayoritas Muslim. Ia juga membatalkan perluasan penegakan imigrasi yang telah diterapkan Trump.

Presiden dari Partai Demokrat itu juga membatalkan Komisi 1776 warisan pemerintahan Trump. Dia mengarahkan pemerintahannya untuk memastikan kesetaraan rasial dan mencegah diskriminasi di tempat kerja atas dasar orientasi seksual atau identitas gender.

Kemudian, Biden memperkuat Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA). Program ini bertujuan melindungi imigran yang masuk ke AS saat masih anak-anak dan memerintahkan warga non AS agar ikut disensus.