Soal Warga Meninggal Usai Ditolak RS, Begini Tanggapan Walikota Depok

Depok, Jawa Barat, law-justice.co - Wali Kota Depok, Mohammad Idris akhirnya angkat bicara terkait laporan yang menyebut ada salah seorang warganya meninggal di dalam taksi online usai ditolak 10 rumah sakit akibat COVID-19.

Berdasarkan data sementara yang diterima Idris, peristiwa itu terjadi karena ketika awal datang ke salah satu rumah sakit di Kota Depok tidak ada ruangan atau penuh.

Baca juga : Putusan Banding Gugatan SDN Pondok Cina 1 Rugikan Anak Didik

"Di sini juga mau diklarifikasi, katanya si pasien dimintain duit akhirnya dia nyari tempat lain, nah tempat lain juga penuh," katanya, Selasa (19/1/2021) dilansir dari Vivanews.

Karena sejumlah rumah sakit lainnya pun penuh, akhirnya pasien tersebut mencari ambulans, namun ternyata pada saat itu semua unit sedang terpakai.

Baca juga : PTTUN Menangkan Wali Kota Depok soal Polemik SDN Pondok Cina 1

"Akhirnya dia inisiatif untuk ambil Grab, dia pulang ke rumah kita tangani. Tapi di tengah jalan, belum sampai rumah sudah meninggal. Itu kondisinya seperti itu," jelasnya

Menurut Idris, kondisi demikian terjadi hampir merata di sejumlah daerah terdampak COVID-19.

Baca juga : Jokowi: Kena Covid-19 Bayar Setelah Status Pandemi Diganti Endemi!

"Tidak hanya Depok, semua wilayah. Bisa diperiksa tadi pagi, saya sudah periksa (ke rumah sakit), tadi ada laporan ini lagi, tinggal berapa kira-kira ICU yang bisa dipakai karena ada kasus," ujarnya.

Bahkan, kata Idris, tadi pagi ada dua kasus yang butuh ICU. Si pasien telah menghubungi sebanyak 34 rumah sakit di Jakarta dan jawabannya semua penuh.

"Itu Jakarta. Bayangkan Jakarta segede apa? Nah Depok, Depok juga demikian, nah ini yang kita usahakan, Insya Allah, Insya Allah ICU akan kita tambahkan di RSUD dan lainnya," janji Idris.