Walau Diperketat, Penerbangan Catat Pertumbuhan di Akhir Tahun 2020

Jakarta, law-justice.co - Jumlah penumpang yang berangkat dari bandara-bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mengalami pertumbuhan meski masa pandemi Covid-19 belum berakhir.

Selama periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) hingga 29 Desember pertumbuhan penumpang itu mencapai 5 persen.

Baca juga : Hajar Rival Sekota, Arsenal Kian Kokoh Di Puncak Klasemen Liga Inggris

Dirut PT AP I Faik Fahmi bilang, dari 18-29 Desember 2020 rata-rata penumpang di 15 bandara yang dikelola Angkasa Pura I mencapai 102.541 per hari.

"Jika dibandingkan dengan kondisi sebelum Nataru dari 1-15 Desember yang rata-rata 97.926, jadi ada peningkatan tak signifikan hanya 5 persen," ungkapnya saat dikutip dari Pikiran Rakyat.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

Hal itu menyimpulkan meski sudah ada pengetatan persyaratan terbang menggunakan rapid test antigen dan PCR, banyak masyarakat ingin menikmati waktu libur akhir tahunnya dengan menggunakan pesawat.

Faik Fahmi menjelaskan pihaknya telah melakukan persiapan sesuai ketentuan yang terbaru dalam menghadapi musim puncak Nataru di tengah pandemi Covid-19 ini.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

Dalam kondisi normal AP I melayani rata-rata 223.000 penumpang per hari dan kondisi Nataru ini sudah 45 persen dari kondisi normal tersebut.

Rata-rata penumpang tertinggi terjadi pada 23-24 Desember 2020 yakni berkisar 123.000 penumpang per hari di 15 bandara AP I. Jumlah ini menjadi yang tertinggi selama pandemi Covid-19.

Trafik ada tanda-tanda peningkatan walaupun persyaratan terbang diperketat, dari rapid antibodi menjadi antigen, di Bali bahkan harus PCR, sebelum periode 18 Desember ini masih meningkat. Harapan kami, ini bisa terus dilakukan baik, walaupun penumpang dilayani meningkat, protokol kesehatan tetap baik," ungkapnya.

Dia juga bilang dengan adanya aturan baru membuat terjadi penurunan jumlah penumpang dari yang diproyeksikan sebelum ada aturan. Namun, dia tetap optimistis karena tetap terjadi peningkatan jumlah penumpang.

"Mungkin ada pengaruhnya tapi konotasi positif tadinya pertumbuhan lebih cepat tapi jadi melandai tapi arahnya tetap tumbuh. Ketentuan lebih ketat ini dapat respon positif penumpang tingkatkan level confidence mereka, antibodi menjadi antigen jadi lebih confidence, dalam beberapa hal ini tumbuhkan lebih baik," ungkapnya